Mohon tunggu...
Adam Abiyu Febrisyam
Adam Abiyu Febrisyam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

manusia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Mahasiswa Tidak Wajib Buat Skripsi Lagi", Ini Dampak yang Mungkin akan Terjadi

29 Agustus 2023   22:23 Diperbarui: 30 Agustus 2023   19:27 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.polibatam.ac.id/wp-content/uploads/2022/04/Nadiem-Mendikbud-Ristek-2.jpg

Tanggapan terhadap pernyataan Mendikbudristek tentang mahasiswa tidak lagi diwajibkan untuk membuat skripsi pasti akan beragam tergantung pada sudut pandang dan pemahaman individu masing-masing. Berikut pengaruh yang mungkin muncul:

1. Pendekatan Praktis dan Inovatif: Pendekatan ini dapat dilihat sebagai upaya untuk mengikuti tren inovasi dalam pendidikan tinggi. Menggantikan skripsi dengan bentuk penilaian atau proyek yang lebih praktis atau sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dapat lebih baik mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan dunia nyata.

2. Dukungan bagi Mahasiswa: Pernyataan ini bisa dianggap sebagai langkah untuk meringankan beban mahasiswa. Proses penyusunan skripsi seringkali memakan waktu dan energi yang besar. Jika ada alternatif yang memberikan kebebasan lebih dalam memilih format penilaian, mahasiswa mungkin akan fokus mengembangkan keterampilan penting lainnya.

3. Potensi Penurunan Kualitas Pendidikan: Namun, beberapa mungkin khawatir bahwa penghapusan persyaratan skripsi dapat mereduksi standar kualitas pendidikan. Skripsi memungkinkan mahasiswa mengembangkan keterampilan penelitian dan analisis yang mendalam, serta memperoleh pemahaman mendalam tentang suatu topik tertentu. Tanpa skripsi, ada potensi penurunan kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan ini.

4. Pemahaman yang Lebih Luas: Pendapat juga dapat bervariasi berdasarkan apakah seseorang melihat skripsi sebagai satu-satunya cara untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang suatu topik. Beberapa mungkin setuju bahwa ada berbagai cara untuk mencapai pemahaman yang mendalam, termasuk proyek praktis atau tugas yang kompleks.

5. Persiapan Karier yang Lebih Baik: Mendikbudristek mungkin berargumen bahwa dengan menggantikan skripsi dengan evaluasi yang lebih fokus pada keterampilan praktis, mahasiswa dapat lebih siap menghadapi pasar kerja setelah lulus. Namun, tanggapan juga dapat bervariasi, beberapa orang mungkin menganggap keterampilan penelitian yang diajarkan melalui skripsi masih memiliki nilai dalam berbagai bidang karier.

6. Pentingnya Fleksibilitas: Tanggapan juga dapat tergantung pada sejauh mana metode penilaian alternatif yang diusulkan memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa untuk mengejar minat dan bakat mereka. Jika alternatif ini memungkinkan mahasiswa lebih bebas menjelajahi area minat mereka, banyak orang mungkin akan melihat langkah ini sebagai positif.

Sangat penting untuk memahami bahwa perubahan dalam sistem pendidikan selalu memiliki dampak positif dan negatif. Diskusi terbuka dan kerja sama di antara berbagai pihak, termasuk mahasiswa, pendidik, dan praktisi, dapat membantu mengidentifikasi dampak potensial dari perubahan semacam ini dan memastikan bahwa kualitas pendidikan tetap terjaga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun