Pandemi Covid-19 telah membuat seluruh dunia mengalami krisis kesehatan disemua lapisan masyarakat. Di masa pandemi semua aktivitas dibatasi dengan protokol kegiatan yang melibatkan banyak orang ditiadakan selama pandemic ditambah lagi dengan diberlakukannya peraturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Termasuk di sektor ekonomi, segala bentuk kegiatan perekonomian yang melibatkan perkumpulan banyak orang harus ditiadakan demi mengurangi penyebaran virus Covid-19. Tantangan muncul bagi usaha kecil dan menengah (UMKM) untuk mempertahankan bisnis dan usahanya. Kuliah Kerja Nyata Back to Village (KKN BTV) III UNEJ 2021 dijalankan dengan mengangkat salah satu tema tentang pemberdayaan masyarakat terdampak Covid-19, dengan adanya program ini diharapkan mahasiswa peserta KKN BTV III UNEJ yang mengambil tema tersebut agar berupaya semaksimal mungkin membantu para masyarakat yang bisnisnya terdampak Covid-19 agar tetap bertahan hingga pandemi ini berakhir.
Salah satu UMKM yang terdampak Covid-19 ini yaitu UMKM tanaman hias milik bapak Edy Reswanti. UMKM ini berada di Desa Sempu, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi. Penulis memilih UMKM Bapak Edy Reswanto agar dapat mengembangkan dan memasarkan usaha miliknya lebih dikenal luas oleh masyarakat.
Dikarenakan pandemi Covid-19 ini diperparah dengan keputusan pemerintah untuk menjalankan PPKM ini, dirasakan oleh pelaku usaha tanaman hias Bapak Edy Reswanto ini bahwa permintaan untuk pembuatan taman sangat sepi dan penjualan tanaman hias turun drastis. Hal ini dikarenakan para pelanggan enggan untuk memesan pembuatan taman dikarenakan mereka takut untuk mendatangkan orang dari wilayah mereka sehingga para pelaku usaha ini hanya bisa mengandalkan dengan menjual tanaman hias saja. Ditambah lagi pemasaran produk tanaman hias yang masih konvensional yang mereka lakukan di masa pandemi Covid-19 ini tentu penjualan mereka menurun drastis.
Tanaman hias yang dimiliki oleh Bapak Edy ini beraneka ragam dan sangat terawat. Banyak jenis tanaman hias yang dimiliki oleh Bapak Edy ini seperti Philidendron, Keladi, Aglaonema, Anggrek dan masih banyak lagi. Harga yang ditentukan untuk tanaman hias sendiri cukup terjangkau sesuai dari jenis tanaman hias tersebut yang tentunya akan laku di pasaran mengingat tanaman hias yang dimiliki sangat indah dan terawat.
Langkah yang dilakukan yaitu dengan membuat logo serta nama UMKM yang akan dipakai dalam memasarkan produk tanaman hias ini. Selanjutnya penulis mendampingi Bapak Edy  dalam melakukan foto produk yang akan dipasarkan melalui media sosial Instagram.  Dilakukan juga beberapa edukasi mengenati pentingnya logo serta foto produk untuk menarik pelanggan.
Digitalisasi marketing yang sudah dilakukan pada UMKM ini menunjukkan perubahan yang cukup baik. Instagram dengan nama "@ezplant.bwi" sudah memiliki beberapa followers dan terdapat beberapa konsumen yang tertarik dengan tanaman hias yang dijual di Instagram tersebut. Adanya akun media sosial ini diharapkan akan membantu meningkatkan penjualan dan pendapatan dari Bapak Edy  selaku pemilik UMKM  serta produk akan dikenal luas oleh masyarakat luas.
Bapak Edy selaku pemilik UMKM tanaman hias memberikan kesan kepada penulis yaitu dengan mengatakan "saya selaku sasaran KKN ini sangat terbantu dengan adanya KKN Back to Village 3 dan program kerja yang dilakukan pada UMKM saya ini". Bapak Edy  juga berterimakasih kepada penulis karena sudah dibantu untuk memasarkan produknya lebih luas dengan digital marketing di Instagram. Bapak Edy  juga berharap semoga ilmu-ilmu yang sudah diajarkan oleh penulis nantinya bermanfaat serta berharap agar penulis tidak pernah berhenti untuk membantu sesama yang mengalami kesulitan. (Adam Rizqi Maulana/KKN BTV 3 UNEJ 2021/Kelompok 01/Edy Haryadi, S.S., M.Si.).
