Mohon tunggu...
Adam RizqiMaulana
Adam RizqiMaulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa sederhana :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UNEJ: Mengoptimalkan Penjualan Tanaman Hias dengan Digital Marketing

18 Agustus 2021   13:10 Diperbarui: 18 Agustus 2021   14:34 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Sempu adalah salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi. Desa ini letaknya sangat jauh dari pusat kota Banyuwangi, yaitu sekitar 40km yang bisa ditempuh perjalanan 60 menit lamanya menggunakan kendaraan bermotor. Secara Geografis dan secara Administratif Desa Sempu merupakan salah satu dari 218 Desa di Kabupaten Banyuwangi, dan memiliki luas Wilayah 498 Ha Secara topografis terletak pada ketinggian 514 meter diatas permukaan air laut. Desa Sempu terdiri dari dua lingkungan yaitu dusun Tugung dan dusun Krajan.

Mayoritas mata pencaharian masyarakat desa Sempu adalah petani karena desa Sempu sendiri memiliki lahan sawah yang luas di dalamnya. Olahan petani di desa Sempu memiliki banyak jenisnya mulai dari padi, holtikultura, hidroponik, tanaman hias, dan masih banyak lagi. Penjualan dan pemasahan produk mereka berada di wilayah Banyuwangi dan ada juga yang sudah masuk ke luar Banyuwangi. Sistem pemasaran produk yang digunakan oleh pelaku usaha di desa Sempu masih belum mengenal pemasaran online atau biasa disebut digital marketing.

Sasaran KKN yang saya lakukan yaitu usaha tanaman hias dan pembuat taman rumah dan taman kota. Dikarenakan pandemi Covid-19 ini diperparah dengan keputusan pemerintah untuk menjalankan PPKM ini, dirasakan oleh pelaku usaha tanaman hias di desa Sempu ini bahwa permintaan untuk pembuatan taman sangat sepi dan penjualan tanaman hias turun drastis. Hal ini dikarenakan para pelanggan enggan untuk memesan pembuatan taman dikarenakan mereka takut untuk mendatangkan orang dari wilayah mereka sehingga para pelaku usaha ini hanya bisa mengandalkan dengan menjual tanaman hias saja. Ditambah lagi pemasaran produk tanaman hias yang masih konvensional yang mereka lakukan di masa pandemi Covid-19 ini tentu penjualan mereka menurun drastis.  Mencermati hal ini, saya Adam Rizqi Maulana, mahasiswa Universitas Jember yang saat ini sedang melaksanakan program Kuliag Kerja Nyata (KKN) Back to Village di desa Sempu ini tertarik untuk membantu pelaku usaha tanaman hias di desa ini untuk keluar dari masalah mengalami penjualan yang menurun tersebut. Dikarenakan hal ini dalam rangka kegiatan KKN Back to Village di desa ini ditetapkan program mengajak pelaku usaha tanaman hias melakukan pemasaran inovatif yang menggunakan digital marketing yaitu dengan mulai menggunakan media sosial dalam pemasaran.

  • Identifikasi Masalah

Sasaran KKN yang saya lakukan yaitu usaha tanaman hias dan pembuat taman rumah dan taman kota. Dikarenakan pandemi Covid-19 ini diperparah dengan keputusan pemerintah untuk menjalankan PPKM ini, dirasakan oleh pelaku usaha tanaman hias di desa Sempu ini bahwa permintaan untuk pembuatan taman sangat sepi dan penjualan tanaman hias turun drastis. Hal ini dikarenakan para pelanggan enggan untuk memesan pembuatan taman dikarenakan mereka takut untuk mendatangkan orang dari wilayah mereka sehingga para pelaku usaha ini hanya bisa mengandalkan dengan menjual tanaman hias saja. Ditambah lagi pemasaran produk tanaman hias yang masih konvensional yang mereka lakukan di masa pandemi Covid-19 ini tentu penjualan mereka menurun drastis.  Mencermati hal ini, saya Adam Rizqi Maulana, mahasiswa Universitas Jember yang saat ini sedang melaksanakan program Kuliag Kerja Nyata (KKN) Back to Village di desa Sempu ini tertarik untuk membantu pelaku usaha tanaman hias di desa ini untuk keluar dari masalah mengalami penjualan yang menurun tersebut. Dikarenakan hal ini dalam rangka kegiatan KKN Back to Village di desa ini ditetapkan program mengajak pelaku usaha tanaman hias melakukan pemasaran inovatif yang menggunakan digital marketing yaitu dengan mulai menggunakan media sosial dalam pemasaran.

Gambar 1. Identifikasi Masalah yang Terjadi (Dok. pribadi)
Gambar 1. Identifikasi Masalah yang Terjadi (Dok. pribadi)
  • Program Kerja (Proker) KKN Back to Village

Pada program Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode III tahun 2021, Universitas Jember melalui Lembaga Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat (LP2M) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village 2021 yang memberikan kesempatan mahasiswa mengabdi, berkontribusi, dan memberdayakan kepada masyarakat melalui permasalahan di daerah/desa masing-masing. KKN kali ini sangat berbeda dari sebelumnya karena dilaksanakan saat kebijakan PPKM sedangan berslangsung. Sehingga hal ini memberikan dampak besar bagi berbagai sektor, diantaranya adalah kewirausahaan UMKM.

Metode yang akan dilakukan yaitu dengan memperkenalkan pemasaran yang tepat di masa pandemi Covid-19 yaitu dengan digital marketing yang pemasarannya berbasis online yang tentunya akan mempermudah melakukan pemasaran. Memperkenalkan model pemasaran online, diharapkan pelaku usaha memiliki gambaran tentang bagaimana cara memasarkan produk mereka agar lebih dikenal masyarakat luas bukan hanya di sekitar saja. Selain itu juga diharapkan para pelaku usaha bisa menjadi inovatif dalam berkreasi agar lebih menarik dan bisa menarik peminat dari masyarakat luas.

Akan dilakukan pelatihan dan pembimbingan dalam pemasaran online yang inovatif serta membuat logo dan nama produk (brand) agar masyarakat lebih mengenal produk pelaku usaha. Dilakukan juga pelatihan untuk packing tanaman hias jika ada pemesan dari luar wilayah Kabupaten yang mungkin untuk dikirim melalui jasa ekspedisi. Dengan adanya inovasi ini diharapkan dapat membantu pelaku usaha dalam menjual produknya dan mengenalkan lebih luas lagi kepada masyarakat tentang usahanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun