Mohon tunggu...
Adam Nur Fadhilah
Adam Nur Fadhilah Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Saya Adam Nur Fadhilah berasal dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan prodi Jurnastik yang hobi dalam fotografi yang sedang api apinya dalam membuat artikel seputar kehidupan masyarakat, Fauna, dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Keramahan dan Kesopanan dalam Berdakwah

28 Juni 2024   13:32 Diperbarui: 28 Juni 2024   13:38 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Adam Nur Fadhilah, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dalam dunia dakwah, penting bagi seorang dai atau orator untuk mengusung adab dalam setiap penyampaiannya. Adab, yang berasal dari aturan sopan santun dalam al-Qur'an, berperan penting dalam komunikasi Islam yang menekankan kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi pekerti.

Dalam Islam, adab menempati posisi yang lebih tinggi dibandingkan ilmu. Hal ini menjadikan proses komunikasi dalam dakwah tidak hanya berfokus pada hasil, tetapi juga pada cara penyampaiannya. Adab dalam retorika dakwah tidak hanya sekadar aturan, tetapi juga panduan yang membimbing orator dan dai dalam berpikir dan bertindak sesuai konteks waktu dan tempat, sebuah konsep yang dikenal sebagai ethos dalam ilmu retorika.

Ada perbedaan antara adab dan akhlak dalam Islam. Adab adalah aturan yang bersifat memaksa dan mengikat, sementara akhlak adalah respons spontan dari hati tanpa paksaan. Dalam retorika dakwah, adab lebih tepat diterapkan karena sifatnya yang mengikat dan dapat dipelajari serta dibiasakan.

Adab dalam retorika dakwah mencakup aturan mengenai baik dan buruk yang harus dipatuhi oleh seorang dai atau orator saat menyampaikan pesan. Adab ini mencerminkan karakter dai atau orator di berbagai media, baik tradisional, konvensional, maupun media sosial. Mengabaikan adab ini dapat mengundang respons negatif dari netizen, yang bisa lebih menyakitkan secara kualitatif dan kuantitatif di dunia digital.

Menyampaikan pesan dakwah dengan kesopanan dan keramahan sangat penting. Meski membuat dakwah menjadi informatif, persuasif, dan rekreatif juga perlu, yang paling utama adalah memastikan adab tetap terjaga dalam setiap proses penyampaian tersebut. Dengan begitu, dakwah dapat berjalan dengan baik dan mendapat respons positif dari audien.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun