Retorika dan Komunikasi adalah dua elemen yang tidak terpisahkan dalam dunia manusia. Retorika, sebagai seni persuasi kuno, dan komunikasi, sebagai fondasi interaksi manusia, saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain. Mari kita telaah lebih dalam mengenai hubungan antara kedua konsep ini dalam konteks kehidupan sehari-hari.
1. Definisi Retorika: Retorika pada dasarnya bukan merupakan sekadar sekumpulan kata-kata, tetapi seni menggerakkan hati dan pikiran orang lain melalui bahasa dan penampilan. Tujuan utamanya adalah tidak hanya untuk membujuk, tetapi juga untuk membuat pendengar merasakan emosi dan pemikiran yang sama dengan pembicara.

2. Peran Vital Komunikasi: Komunikasi adalah fondasi dari retorika. Kemampuan berbicara dengan jelas, persuasif, dan memahami audiens dengan baik adalah kunci untuk mencapai tujuan persuasi. Ini melibatkan tidak hanya penggunaan kata-kata yang tepat, tetapi juga pemahaman yang mendalam tentang siapa yang sedang didengarkan

3. Pengaruh Sikap: Sikap pembicara dan pendengar memainkan peran penting dalam keberhasilan retorika. Sikap terbuka, positif, dan empati dari kedua belah pihak dapat meningkatkan interaksi dan pemahaman, sementara sikap yang negatif dapat menghambat proses komunikasi.

Memang pada dasarnya Retorika dan Komunikasi adalah hal yang tidak bisa dipisahkan didunia ini selain manusia dengan tuhan. Sejatinya saya adalah manusia biasa dengan sangat terbuka saya ingin minta maaf jika tulisan saya belum sempurna, tujuan dibuatnya artikel ini ialah untuk menjelaskan hubungan antara komunikasi dengan retorika, semoga dengan tulisan ini dapat membantu para pembaca yang baru belajar terkait retorika dan sebagainya. Terima Kasih sampai jumpa ditulisan saya berikutnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI