Sumedang -- Banjir bandang yang menerjang Desa Sawahdadap, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Sabtu (17/12/2022) petang lalu masih menyisakan lumpur tebal. Hasil kajian sementara penyebab banjir bandang disebabkan oleh adanya sumbatan material sampah kayu bambu di aliran hulu sungai Pamatang, Cisurupan di Gunung Geulis, Kabupaten Sumedang.
"Pada daerah perkampungan terdapat sisa  sampah kayu dan bambu dan termasuk terjadinya longsor karena terdapat tanah yang menutup aliran sungai sehingga secepatnya akan ditangani dan dibersihkan" diungkapkan oleh Herman Suryatman selaku SEKDA Kabupaten Sumedang.
Berdasarkan informasi sementara yang didapat, terdapat 7 rumah rusak berat dan 15 rumah rusak ringan akibat banjir bandang tersebut. Terdapat 125 Kartu Keluarga (KK) atau 383 Jiwa telah diungsikan ke tiga lokasi yang telah disediakan.
Hingga saat Senin pagi, terdapat 2 alat berat telah di terjunkan untuk melakukan evakuasi pada sisa material kayu, lumpur dan sebagainya. Tetapi pelaksanaan evakuasi tersebut terhambat karena lokasi jalan yang cukup sempit dan terdapat akses jalan yang amblas akibat terjangan banjir bandang. Dikarenakan akses jalan alat berat tidak masuk, hingga akhirnya proses evakuasi dilakukan secara swadaya oleh masyarakat dan relawan serta gabungan TNI POLRI dengan peralatan seadanya
Akibat banjir bandang tersebut, telah ditemukan oleh Tim BASARNAS 2 jiwa meninggal dunia yaitu Dini (40) dan Syifa (15). Kedua korban tersebut merupakan ibu dan anak yang akhirnya ditemukan dengan jarak 400 Meter tidak jauh dari lokasi rumah kedua korban.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H