Mohon tunggu...
Adam Brillian Nababan
Adam Brillian Nababan Mohon Tunggu... Lainnya - Better Never Enought

Just Lead Your Self

Selanjutnya

Tutup

Humor

Di Balik Kata Setulus Hati

7 Juni 2022   12:15 Diperbarui: 7 Juni 2022   12:22 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Dibeberapa waktu lalu saya sedang berbincang dengan teman sejawat di sore hari sambil duduk-duduk santai. Lalu dia bertanya kepada saya "menurutmu apa defenisi setulus hat ?". Sebenarnya saya pun kurang yakin dengan apa yang akan saya jawab, takut itu kurang srek atau malah saya yang jadi bingung sendiri. Atau malah teman saya yang jadi salah nangkap dengan penyampaian saya, jadi saya jawab sekenanya saja. Saya bilang "Setulus hati itu berarti ikhlas, tanpa pamrih, tanpa paksaan" dia hanya manggut-manggut.

Lalu dia melanjutkan, "saya bekerja disebuah perusahaan dengan visi melayani setulus hati, tapi yang saya temukan apa yang ada di visi perusahaan tersebut tidak sesuai dengan yang terjadi dilingkungan perusahaan. Okelah karena ini adalah perusahaan lokal dan masih merintis selama 3 tahun, tapi secara filosofis pamilik tidak paham dengan visi perusahaan tersebut." Saya hanya tersenyum, lalu saya tanya "Kenapa demikian ? Jangan asal ngomong, bersyukur yang memberi makan selama ini adalah perusahaan kamu bekerja."

"Bukan aku tidak bersyukur, tapi ada sesuatu yang kurasa sangat mengganjal. Begini, ketika atasan kita tidak hapal atau tidak tau visi-misi perusahaan apakah itu yang dinamakan setulu hati ? Ketika perusahaan tidak ingin mensejahterakan karyawan apakah itu namanya setulus hati ? Ketika ada meeting melalui daring dan pemilik meeting ditengah jalan dalam mobil demi menjemput anak istri apakah itu namanya setulus hati ?" timpalnya.

Saya hanya terdiam dan berpikir ulang dengan kata setulus hati. Ada benarnya juga, sebenarnya setulus hati itu apa ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun