kebanyakan (tidak semua) motivator yang saya dengarkan selalu berkata untuk tidak menyerah dan tetap berusaha. Puluhan judul komik telah saya baca. banyak cerita tentang perjuangan sang karakter utama yang tidak mengenal kata menyerah dan selalu dapat menyelsaikan mimpinya di akhir serial. Tapi kehidupan nyata tidak seindah komik atau dunia motivasi dan terutama dalam hal berolahraga.
kali ini menyerah adalah pilihan yang saya ambil. Berolahraga memang harus dibarengi dengan menyerah. Menyudahi berbagai gerakan membiarkan pria dan perempuan di channel youtube untuk bergerak-gerak dan memberi kesempatan diri ini untuk tertidur dan mengatur nafas. Hari ini setelah beberapa hari ke belakang rutin mengikuti olahraga pagi di youtube gerak-gerak bapak-bapak dan ibu-ibu itu pada akhirnya saya harus menyerah juga
Gerakannya memang tidak terlalu berbeda dengan beberapa hari sebelumnya, repetisi dan lagu berketukan cepat menemani teriakan dan hentakan yang diperagakan pria berotot kekar dan ibu-ibu di belakangnya. Â hanya saja bagian punggung dan pinggang saya sudah meronta-rontah tidak peduli dengan ketukan lagu atau teriakan sang intrukstur. Mereka bilang SUDAH CUKUP, CEPAT BERHENTI!
Pemberhentian itu mengarah pada ngos-ngosan parah yang tidak bisa diatur. dan rasa sakit di punggung dan pinggang. setelah bernafas beberapa kali dan bisa kembali berpikir saya baru menyadari jika niat awalnya adalah menjadi lebih sehat (dan lebih ramping) maka olahraga seharusnya tidak menyisakan rasa sakit berlebihan seperti ini!.
Kesadaran itu akhirnya membawa saya ke sebuah kesimpulan. Kesimpulannya saya harus menyerah. saya harus menyerah untuk berolahraga sendiri. Ukuran tubuh saya sudah tidak normal dan tidak sehat oleh karena itu perlu saya berkonsultasi pada orang yang lebih ahli serta saya juga membutuhkan diskusi dengan rekan sesama pejuang bukannya memotivasi diri secara palsu lewat orang2 di youtube yang sudah berzumba bertahun-tahun.
Toh sendirian memang membawa kita ke tujuan lebih cepat tetapi bersama kita bisa melangkah lebih jauh. Dan jika memang tujuannya adalah sehat maka ini adalah perjuangan jangka panjang. Jika memang sudah terasa tidak bisa mengikuti maka sudah saatnya mencari kelompok lain yang bisa lebih menerima
Maka menyerahlah. Jika sakit sudah tidak tertahankan. Bukankah tujuan semua ini adalah untuk bertahan hidup? Maka cintailah prosesnya dan menyerah saja. Toh suatu hari nanti atau esok hari masih bisa dilanjut lagi. Tidak ada yang bilang semuanya harus sekarang kawan! Semangat Pejuang Timbangan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H