Sudah seminggu ini sepertinya saya selalu mendengarkan BravesBoy setiap pagi. Selain kangen sama  konyol wajahnya Mas Bimaco dan suara khas Mas Nazat rasanya mendengarkan BravesBoy selalu membawa saya ke masa muda selepas lulus SMA. Memilih merantau ke jogja untuk menggembleng diri adalah salah satu keputusan hidup yang paling saya syukuri. bukan hanya mendapatkan banyak pelajaran hidup saya yang tumbuh besar menjadi anak rumahan saat di Bandung akhirnya terkespos beragam kemungkinan dari beragam macam orang yang saya temui salah satunya, BravesBoy.
2015 awal dikenalkan dengan sederet band-band asal jogja oleh saudara-saudara di kampung maguwoharjo Shoutout buat KOPI LANANG. Saya jatuh cinta pada BravesBoy dengan mudah. Liriknya yang menemani dikala gundah dan pilihan musik-musik sumringah menemani awal-awal perjalanan saya menjalani hidup di Kota Pelajar, Dikenalkan pada beragam kemungkinan, dan dihibur kembali saat terbentur kenyataan.
Kamu yang cantik dan istimewa seperti jogjakarta kadang kala terngiang di kepala bukan hanya ketika melihat perempuan idaman tetapi juga ketika bertemu lagi pelajaran hidup yang serupa saat dulu di jogja. misal tentang merelakan, lirik lagu putuskan saja pacarmu yang sekarang viral di reels dan tiktok sejatinya sudah menjadi credo buat saya yang banyak mencari pengalaman cinta di jogja.
Terbaru lagu-lagu BravesBoy saya rasa semakin kekinian, Viva La Ojol misalnya salah satu pengingat buat saya untuk terus bekerja keras. menyambut setiap hari yang tidak pasti dan kembali ke atas kasur dengan perasaan puas karena sudah berusaha. Toh bukannya hidup harusnya seperti itu saja yah? tanpa harus banyak pertimbangan rumit tinggal berusaha melakukan yang kita bisa.
Menggerutu lewat kudu mampu dan percoyo iseh ono tresno liyo sing bakal iso nompo sekarang menjadi playlist wajib tiap pagi. bukan bukan karena saya sedang patah hati tetapi ini soal meningkatkan percaya diri. toh lagu-lagu ini mengajarkan kita untuk jadi diri sendiri.
entah rasanya enak sekali menulis akhir-akhir ini terutama ketika hidup berjalan cepat rasanya berhenti sejenak untuk menulis adalah pilihan yang tepat.
Terimakasih sudah membaca sejauh ini nanti lanjutin lagi yahÂ
