Mohon tunggu...
Ade Subagio
Ade Subagio Mohon Tunggu... wiraswasta -

wiraswasta, hobby puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rima dan Rimba

17 September 2014   01:46 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:29 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di tengah-tengah rimba aku ada
di antara belantara rindu
halus terbungkus beludru
di antara hijau dan warna tembaga

aku lahir di sini
bernafas hembusan angin lembah
kulitku secoklat tanah
mataku setajam duri
cinta kusimpan di pohonan tinggi
di antara tebing curam berbatu
tak terbilang bagai daun-daun
makna terserap dari akar kehidupan

lalu, puisi ku tulis di sini
bertabir pagi semasih dini
berbayang senja remang temaram
berkisah tentang tanah dan daun

aku hidup di pelukan rimba
di pangkuan asuhan bumi
di belaian kasih sayang langit
sebebas anak menjangan
berlari menyeruak padang ilalang
bersembunyi di semak belukar
bernyanyi menghibur bebatuan bukit
berenang dihempas sungai deras

dan aku tak sanggup bila berpisah
dari rimba kecintaan
dari daun-daun kerinduan
dan nyanyian alam yang memantul dari bebukitan
aku tak akan hidup lama
tanpanya, semua tak ada artinya

dan aku melukiskan dirimu
dan aku menuliskan namamu
pelangiku di rinai gerimis hujan
matahariku manakala hujan deras reda
cinta yang selalu tumbuh bertunas
rindu yang terbang bersama burung-burung

aku hidup seorang diri
tak bernama tak berharta
milikku satu-satunya
seseorang yang kubayangkan
bernama rimba,
dan aku sayang padamu

bekasi juni 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun