Mohon tunggu...
Ade Subagio
Ade Subagio Mohon Tunggu... wiraswasta -

wiraswasta, hobby puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pengkhotbah di Bus Kota

13 September 2014   07:00 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:50 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dia seorang laki-laki
pakaiannya bersih dan rapih
seringkali ku jumpa di pagi hari
bersama-sama naik bus kota

sambil berdiri saat bus berjalan
dia berkhotbah
orang menganggapnya tak waras
meski kalimat yang dikatakannnya
runtun dan teratur,
ringkas dan jelas

aku tahu,
aku dan dia berbeda keyakinan
aku seorang muslim
dia mungkin pernah belajar
di sebuah seminari atau sekolah teologi

pertama, dia mengucapan selamat pagi
kepada semua orang lalu bekhotbah:
"siapa yang takut kepada Tuhan,
maka dia sesungguhnya adalah orang yang beriman"
"dan orang yang beriman selalu
mohon pertolongan kepada Tuhannya,
bilamana ia sedang dirundung kesusahan
atau dalam keadaan terjepit mara bahaya"
"Orang yang beriman akan berkata,
Ya Tuhan tolonglah aku,
aku hanya takut kepadaMu,
aku tak gentar menghadapi apapun
yang akan menimpaku
saat aku selalu bersamaMU"

lalu, dia ucapkan terimakasih
dan selamat jalan untuk semuanya.
tangannya menadah pemberian
tapi berlalunya terlalu cepat
untuk dikatakan mengamen

hatiku hanya berbisik:
Ya Allah,
bagiku siapa pun dia, bagaimana pun dia
yang dikatakannya adalah kebenaran.
bagaimana mungkin aku harus membencinya,
orang seperti dia
sekalipun kami berbeda keyakinan
sedangkan kata-katanya
bagaikan peringatanMU kepadaku
yang sering berlaku konyol
dan ugal-ugalan

Ya Allah ,
adakah yang membedakan aku dan dia
saat Kau menciptakan kami
yang sama-sama manusia
yang sama-sama memujiMU
yang sama-sama bergantung kepadaMU

Ya, Allah
jangan jadikan aku ini pembenci siapapun
yang selalu mensucikanMU dalam hidupnya
karena perbedaan di antara manusia
adalah kekuasaan dan kebesaranMU jua

bekasi juni 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun