Mohon tunggu...
Dafa Alhafidz
Dafa Alhafidz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hamba Tuhan!

Kaizen!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kelamin dan Peradaban

14 Juni 2022   11:14 Diperbarui: 14 Juni 2022   11:24 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Manusia hidup di muka bumi menapaki peradaban. Ada banyak teori yang menyatakan tentang asal muasal manusia menempati planet bumi. Dan sampai sekarang yang masih selalu di perdebatkan tentang Teori Tuhan yang tersirat dalam kitab suci-NYA dan Teori Makhluk yang di benarkan oleh kekuatan sains. Akan tetapi, itu merupakan cikal bakal dan menjadi dasar terjadinya kehidupan di muka bumi ini. Bahkan, ada yang lebih penting dan menjadi sasaran utama akan keberlanjutan kehidupan yaitu kelamin & peradaban. Jalinan hubungan yang romantis dan selalu menjadi pemicu tragedi di dunia ini masih di pertanyakan kemurniannya,  bahwa apakah kelamin menjadi pemicu utama jatuhnya peradaban atau menjadi modal majunya peradaban. Mari kita berbincang dengan segala kemampuan yang diberikan Tuhan. Laa hawla wa laa quwwata Illa Billah

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) menyatakan bahwa Kelamin yaitu alat pada tubuh manusia, binatang dan sebagainya untuk mengadakan keturunan. Sedangkan, menurut Hungu (2007) kelamin adalah perbedaan antara perempuan dengan laki-laki secara biologis sejak seseorang lahir. Tapi, jika ditarik dari segi keberadaannya, bahwa kelamin yaitu suatu anugerah yang diberikan Tuhan kepada makhluk-NYA untuk merasakan salah satu nikmat-NYA. Tentunya bukan berakhir sampai disitu saja. Ada misi besar yang tersimpan di balik di ciptakannya kelamin.

Secara aksiologis kita menamai kelamin hanya sebagai pembeda antara makhluk Tuhan seperti Pria & Wanita, Jantan & Betina.  Namun jika kita berpikir dengan ranah Ontologis bahwa kenapa Tuhan menciptakan kelamin, tentunya bukan tanpa alasan yang sepele. Coba kita lihat keberadaannya, keharusannya di tutupi dan di jaga dari bukan haknya menandakan kesuciannya, bahwa tidak boleh sembarang makhluk yang bebas melihatnya. Bahkan, itu bisa menjadi hadiah yang ditunggu-tunggu oleh pasangan suami istri yang sah untuk meratapi, dan mengekspresikan nikmat Tuhan. Lalu apa kaitannya dengan kemajuan dan kemunduran peradaban yang menjadi pemicu utama keberlanjutan kehidupan.

Merujuk pada kisah Nabi Yusuf saat di fitnah oleh istri Al-Aziz, namun Tuhan menyelamatkan dan melindunginya. Atau pada kisah Sufyan Ats-tsauri pernah berkata " silakan kau suruh aku menjaga rumah mewah penuh harta, namun jangan kau suruh aku menjaga wanita yang tidak halal bagiku meskipun berupa budak yang hitam legam". Dalam kisah di atas sangat mendiskriminasikan wanita, bagaimana kalau kita ubah mindset kita bahwa penyebab utama yaitu kelamin. Kelamin, membutakan kita dan jika kekuatan iman kita lemah, maka sedikit demi sedikit kita akan masuk perangkapnya. Itu selaras dengan kisah seorang rakyat dan mahasiswi jurusan tasawuf. Suatu ketika, dua orang sedang membeli es campur di pinggir jalan, tak lama kemudian datang seorang mahasiswi  bermaksud membeli es campur dengan mengenakan pakaian rok mini, baju rajut, dan tidak berkerudung. 

Sontak, dua pria tadi melihat atas bawah kepada mahasiswi tersebut. Merasa di perlakukan tidak senonoh, mahasiswi tersebut membentak " kenapa liatin terus " dengan nada lirih dua pria menjawab " Engga kak ". Namun, dengan keilmiahan mahasiswi tersebut menjawab " Mengutip dari Henry Miller dia pernah berkata " Vagina hanyalah suatu celah sepele di antara dua paha perempuan. Sungguh ia ilusi, segala rahasia seks yang kamu bayangkan sebenarnya hanya ruang kosong. Tidak ada apa apa di dalamnya, sama sekali tidak ada apa apa" dengan nada sinis mahasiswi pergi meninggalkan dua pria tersebut. Lagi lagi meskipun lelaki di takdirkan memiliki akal yang kuat, namun di hadapan kelamin akal itu menciut dan merusaknya. Mungkin itu penyebab kemunduran peradaban, karena kita terlalu fokus kepada apa yang membuat hasrat kita puas sehingga melupakan alam semesta, kehidupan, serta sosial. Kita selalu melakukan berbagai cara demi melunaskan hasrat, bahkan tidak sedikit yang rela bunuh diri hanya karena urusan kelamin. Akan tetapi, kelamin juga membawa peradaban semakin maju. Mari kita bahas.

Merujuk pada kisah seorang lelaki dan perempuan yang sudah bertunangan berdiam diri di rumah. Dengan segala bisikan hangat, lelaki mulai menggoda dan merayu wanita. Akan tetapi, dengan nada menolak perempuan tersebut sedikit menjauh darinya. Lalu dengan kecerdikan akal lelaki, ia berkata " Sama saja, kita kan sekarang sudah tunangan" dengan jawaban penuh religi perempuan itu menjawab " Beda, sekarang belum diridloi Tuhan, kalau nanti diridloi Tuhan, harus takut pada Tuhan". Kalimat terakhir yang dilontarkan perempuan tersebut membuat lelaki terenyah dan beranjak pergi meninggalkan rumah. Itu menandakan bahwa wanita pun berperan penting dalam membangun peradaban, tidak hanya serta merta di perolok sebagai godaam lanataran kelamin yang tersimpan misterius di dalamnya. Dan juga kisah yang tersirat dalam kitab-kitab ulama tentang seorang 'alim yang ditinggal istri tercantik yang pernah ia miliki.

Suatu ketika, seorang 'alim memiliki istri yang cantik nan rupawan se kampung tersebut. Namun, Tuhan menjemput perempuan tersebut ke hadapan-NYA. Sontak dengan segala ketakutan, sang 'alim malah memilih mengurung diri di dalam rumahnya lantaran ditinggalkan oleh sang istri tercinta. Padahal, ia sangat di butuhkan oleh warga setempat akan keilmuannya. Lalu pada satu waktu, ada seorang wanita yang hendak berbicara meminta fatwa kepada sang 'alim. Namun, wanita tersebut di perolok bahwa sang 'alim sudah tidak mau bertemu manusia dan sudah tidak mengajar lagi. Akan tetapi, wanita tersebut bersikukuh ingin bertemu dengan sang 'alim. 

Dipertemukanlah mereka berdua, dan sang 'alim memperkenankan ia masuk dan berbincang dengannya. "Hei wanita, ada apa gerangan anda menemuiku " tanya sang 'alim. " Aku hendak meminta fatwa padamu" jawab wanita. " aku mempunyai barang, namun barang itu hasil titipan seorang saudagar kaya, karena ia merasa aku ada jasa padanya. Namun, suatu ketika setelah sekian lamanya, saudagar tersebut mengambil kembali barang yang ia titipkan padaku. Sontak aku pun tidak rela, dan menangisinya karena barang itu sudah ku anggap sebagai pribadi. 

Dalam kasus itu, bagaimana menurutmu wahai 'alim". Dengan nada santai nan tegas, sang alim menjawab " Kamu harus sabar dan rela akan barang yang di titipkan bukan hakmu di ambil kembali. Karena bagaimanapun juga itu adalah titipan". Namun, dengan nada tegas wanita kembali menjawab " seperti itulah wanita yang Tuhan titipkan untukmu menjadi istri. Ia adalah milik Tuhan dan kepada-NYA juga ia akan kembali. Lantas kenapa kamu menangisi dan memilih tidak rela ditinggalkannya, dan juga lebih memilih mengurung diri. Padahal, di luaran sana masih banyak orang yang membtuhkan fatwamu. Maka dari itu, sadarlah". Dengan mata yang berlinang dan tangis yang terbendung, sang 'alim terenyah sadar dan berterima kasih kepada perempuan tersebut karena telah mencoba menyadarkannya.

Begitulah mungkin sudut pandang yang akan membawa peradaban lebih maju. Tidak sedikit juga wanita yang namanya agung di kenang. Seperti maryam, Siti rabi'ah al-adawiyah, Nusayba bin Ka'ab Al-ansariyah, Fatima al-Fihri, Sultan Raziyya, Anousheh Ansari, Rufaidah binti Sa'ad. Dan juga dari belahan dunia lainnya seperti Hypatia of Alexandria, Hannah Arendt, Phillippa Foot, G.E.M anscombe, Mary Wollstonecraft, Anne Dufoutmantelle, Harriet Taylor Mill, Kathryn Gines, Carol Gilligan.

Kelamin selalu menjadi misteri bagi siapapun, terkhusus bagi kaum lelaki yang tidak sedikit tergoda dan bermain dengannya. Akan tetapi, kelamin juga bisa membawa peradaban menjadi lebih maju jika pemilik kelamin menyadari fungsi dan peranannya masing-masing di dunia ini. Para Nabi, Tuhan takdirkan lelaki untuk mendapat gelar agung tersebut. Dan Tuhan takdirkan wanita sebagai penyangga pundak lelaki supaya lelaki bisa menyadari ciptaan Tuhan yang paling indah. Makanya, kata Nabi Muhammad " Wanita itu perhiasan dunia, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah Wanita salihah". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun