Di kala sendiri,
gelap,
sunyi menggeliat--menghampiri,
terasing oleh kegelisahan yang kian tak bertepi.
Memandang hamparan ilusi dan imaji,
tercipta bias-bias harapan dari refleksi cahaya mimpi.
Sulit terlepas dari bayang-bayang di masa nanti,
dari kerinduan saat semua tak bisa terulang lagi.
Dimana kesempatan dan penyesalan datang silih berganti,
seakan tak ada keinginan yang dapat terpenuhi.
Realita menjauh, terusir angan yang melambung tinggi,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!