Tak ada tempat untuk pemuja khilafah di Bumi Pertiwi Indonesia. Khilafah bukan untuk diterapkan di Indonesia. Yang menolak Pancasila, silahkan pergi dari NKRI.
Ungkapan tegas yang kerap dilontarkan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Sering disampaikannya di berbagai kesempatan, ke media atau forum-forum tertentu.
Ketegasan Menteri Ryamizard bukan hanya 'lip service'. Sebagai seorang yang pernah ditempa sebagai prajurit TNI dan sosok nasionalis, Menteri Ryamizard punya strategi melawan ideologi lain di luar Pancasila.
Dan hal seperti itu adalah keunggulan Menteri Ryamizard. Menteri Ryamizard jadi istimewa sebab menyiapkan strategi yang 'halus' tapi ampuh.
Penanaman Bela Negara dan penguatan makna Pancasila harus terlaksana optimal. Di lembaga pendidikan, instansi pemerintah maupun swasta, institusi keagamaan, ormas, cendekiawan dan banyak lainnya.
Sehingga: doktrin dilawan doktrin. Menekankan betapa jitunya Pancasila sebagai alat Bela Negara agar NKRI tetap berdaulat, utuh, sesuai cita-cita pendiri bangsa.
Semua digandeng Menteri Ryamizard untuk menyebarkan pemahaman dan makna penting Pancasila bagi kehidupan Indonesia. Semua diajarkan perlunya optimalisasi menjaga keutuhan NKRI dari kehancuran akibat ide pemikiran lain di luar Pancasila.
Menteri Ryamizard merangkul semua pihak. Bahkan tak segan 'turun ke bawah' demi melekatnya Pancasila dan kesadaran Bela Negara di jiwa masyarakat. Itulah yang membuat Menteri Ryamizard tampak spesial.
Indonesia butuh sosok seperti Menteri Ryamizard. Yang kecintaannya pada NKRI terawat selamanya. Sosok seperti Menteri Ryamizard yang terus menggetarkan musuh negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H