06 Februari 2020
Cul-De-Sac (Kuldesak), yang teringat ketika terdengar kata itu terutama untuk mereka yang tumbuh di era 80-90 pasti tahunya lagu dari Ahmad Dani dan Once (Elfonda Mekel), terngiang-ngiang di kepala saya lantunan lagu tersebut, yang mencerita seseorang yang terjepit di sebuah situasi yang tidak ada jalan keluarnya.
Cul-De-Sac menurut Miriam Webster
Definition of cul-de-sac:
- a blind diverticulum or pouch
- a street or passage closed at one end
- Our house is located on a quiet cul-de-sac.
- BLIND ALLEY
- If your job is a cul-de-sac, you have to quit or accept the fact that your career is over.— Seth Godin
Mari kita bahas yang terakhir saja, sebuah situasi dimana anda menemukan sebuah jalan buntu pada masalah yang sedang anda hadapi, secara spontan kita akan berkata “Matek aku...”. Yang artinya sudah pasrah dan tidak ada harapan lagi bagi diri yang mengalami sebuah Cul-De-Sac.
Saatnya mencari TUHAN (semoga)
Inilah saat yang tepat untuk menghadap padaNya, ngobrol lah dengan dekat, bukan untuk berkeluh kesah dan memaparkan kekecewaan, tetapi untuk memohon tuntunan dan bimbingannya. Ingat saat anda memperoleh keberhasilah atau kesuksesan, semoga anda tidak lupa berucap syukur, mungkin pagi ini ketika anda terbangun dari tidur, sudahkah bersyukur padaNya anda diberi nafas sehingga bisa bangun pagi ini?
Did He Answers My Prayer?
Apakah seketika itu akan menemukan jalannya? Ada yang iya ada yang tidak, bersyukurlah jika iya dan tetaplah bersyukur jika tidak. Kadang jawabannya tidak seperti yang anda dan saya duga. Tapi akhinya bisa memberikan jalan keluar dari Cul-De-Sac itu.
Saya Selalu Bersyukur PadaNya, Mengapa Saya Diberi Cul-De-Sac?
Tuhan tidak benci anda, Tuhan sedang sayang pada anda, anda sedang diperhatikan, dan Tuhan butuh bicara dengan anda, kira-kira dengan cara apalagi Tuhan bisa berbicara dengan anda apabila anda tidak mengalami hal ini?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!