Mohon tunggu...
Adi Firmansyah
Adi Firmansyah Mohon Tunggu... Lainnya - frelance dan konten kreator

saya seorang freelance dengan keseharian menjadi konten kreator di youtube dan beberapa artikel di website.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kejayaan Timnas Brazil dalam Meraih Tahta Piala Dunia

28 Agustus 2024   22:55 Diperbarui: 28 Agustus 2024   22:56 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://pixabay.com/

Sejak keterlibatan pertamanya dalam Piala Dunia, perjalanan Brasil tidak selalu mulus. Dalam beberapa dekade pertama, Brasil berjuang untuk mencapai potensi penuh mereka. Pada Piala Dunia 1938, Brasil mulai menunjukkan janji dengan mencapai semifinal, namun harus puas di tempat ketiga setelah kalah dari Italia, yang akhirnya menjadi juara.

Titik balik terjadi pada Piala Dunia 1950, ketika Brasil menjadi tuan rumah turnamen tersebut. Tim Brasil saat itu adalah salah satu yang paling ditakuti, dengan banyak orang mengharapkan mereka memenangkan gelar juara. Namun, pertandingan terakhir melawan Uruguay di Maracanã, yang dikenal sebagai "Maracanazo", berakhir dengan tragedi nasional. Brasil kalah 2-1, dan kekalahan ini meninggalkan luka mendalam dalam sejarah sepak bola Brasil. Meskipun dikecewakan oleh kegagalan ini, kekalahan tersebut menjadi katalisator bagi kebangkitan Brasil dalam dekade berikutnya.

Pada Piala Dunia 1958 di Swedia, Brasil akhirnya mencapai puncak kejayaan dengan memenangkan gelar juara dunia pertama mereka. Tim yang dipimpin oleh pelatih Vicente Feola memiliki bakat luar biasa seperti Garrincha, Didi, Vavá, dan tentu saja seorang bocah ajaib berusia 17 tahun bernama Pelé. Pelé, dengan dribbling yang memukau dan insting gol yang tajam, membawa Brasil meraih kemenangan 5-2 atas Swedia di final. Keberhasilan ini menandai dimulainya dominasi Brasil di panggung internasional.

Era Keemasan Sepak Bola Brasil

Setelah kesuksesan di Swedia, Brasil mempertahankan gelarnya pada Piala Dunia 1962 di Chili. Sekali lagi, Brasil membuktikan bahwa mereka adalah tim yang luar biasa dengan memenangkan turnamen meskipun kehilangan Pelé akibat cedera di awal kompetisi. Garrincha, salah satu pemain sayap terbaik yang pernah ada, mengambil alih peran utama dan memimpin Brasil menuju kemenangan. Tim Brasil ini, dengan gaya bermain yang indah dan penuh kreativitas, mulai dikenal sebagai lambang "Jogo Bonito" atau permainan indah.

Namun, pada tahun 1966, Brasil mengalami kekecewaan besar. Di Piala Dunia yang diadakan di Inggris, Brasil tersingkir di babak penyisihan grup. Kekalahan ini dianggap sebagai titik rendah dalam sejarah sepak bola Brasil, tetapi tim segera bangkit kembali.

Pada Piala Dunia 1970 di Meksiko, Brasil mengukuhkan status mereka sebagai kekuatan dominan dalam sepak bola dunia. Dianggap sebagai salah satu tim terbaik sepanjang masa, skuad Brasil yang dipimpin oleh Pelé, Rivelino, Tostão, Jairzinho, dan Carlos Alberto menghancurkan lawan-lawannya dengan gaya yang memukau. Mereka memenangkan gelar ketiga mereka setelah mengalahkan Italia 4-1 di final. Gol indah yang dicetak oleh Carlos Alberto setelah sebuah rangkaian umpan yang sempurna menjadi salah satu momen paling ikonik dalam sejarah Piala Dunia.

Dominasi Berkelanjutan dan Era Modern

Setelah kemenangan pada tahun 1970, Brasil mengalami beberapa dekade di mana mereka berada di antara tim-tim terbaik dunia, tetapi tidak selalu berhasil meraih puncak. Pada 1980-an dan awal 1990-an, meskipun memiliki pemain berbakat seperti Zico, Sócrates, dan Romário, Brasil gagal memenangkan Piala Dunia.

Namun, pada tahun 1994 di Amerika Serikat, Brasil kembali ke kejayaan dengan memenangkan gelar Piala Dunia keempat mereka. Dipimpin oleh pelatih Carlos Alberto Parreira dan dengan pemain seperti Romário, Bebeto, dan Dunga, Brasil mengalahkan Italia di final melalui adu penalti. Kemenangan ini mengakhiri penantian 24 tahun untuk trofi Piala Dunia.

Pada tahun 2002 di Korea Selatan dan Jepang, Brasil meraih gelar Piala Dunia kelima mereka, memperkuat status mereka sebagai raksasa sepak bola dunia. Tim yang dilatih oleh Luiz Felipe Scolari dan dipimpin oleh Ronaldo, Rivaldo, dan Ronaldinho tampil luar biasa sepanjang turnamen. Ronaldo, yang mengalami cedera serius sebelum turnamen 1998, menjadi pahlawan dengan mencetak dua gol di final melawan Jerman, memberikan Brasil kemenangan 2-0.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun