Satu lagi media siluman yang mencatut nama besar media internasional, dengan harapan masyarakat langsung “melihat” dan cenderung percaya dengan isi beritanya, karena terjebak dengan nama dan logo yang dimirip-miripkan supaya dikira sebagai afiliasi resmi. Dengan nama “NBC” dan ditambah kata “Indonesia”, NBCIndonesia ingin terlihat sebagai bagian dari jaringan media NBC (the National Broadcasting Company) milik perusahaan berita Amerika, yang (seolah-olah) memiliki ‘cabang’ di Indonesia. NBC Indonesia [dot] com jelas bukan bagian dari jaringan media NBC Universal!
’njedul’ ke dunia oleh cv. jogjacamp di rumah bersalin idwebhost pada 5 Oktober 2015, NBCindonesia[dot]com menjadi pemain media siber tanpa identitas jelas: tidak menampilkan penanggung-jawab media/redaksi; tanpa domisili yang jelas, apalagi alamat kontak; dan terutama tidak memenuhi persyaratan Undang-Undang Pers dan Standar Perusahaan Pers yang ditetapkan Dewan Pers.
Melalui salah satu akun media sosialnya, NBCIndonesia mengangkat jargon sebagai media “Rakyat Kecil” yang menjadi bagian dan memberi kontribusi pada Rakyat Indonesia, dengan sajian kabar dan berita yang berimbang (dengan penekanan: “Bukan Pencitraan!”) untuk Rakyat Indonesia.
Mengaku bernama resmi “The National Broadcasting Center Indonesia” yang disingkat NBCIndonesia (katanya) merupakan website media yang terlahir dari Rakyat untuk Rakyat.
Rakyat yang mana?
NBCIndonesia berhasil memviral berita-berita yang (apakah benar) berimbang (?). Mendaur-ulang juga men’copas’ berita-berita menarik dari media online besar lainnya, dengan sisipan berita-berita “miring” sesuai kebijakan (redaksi)nya yang gemar menyudutkan salah satu pihak tertentu. Dengan tindakannya itu, NBCIndonesia secara nyata telah sesukanya mempermainkan kemerdekaan berpendapat, kemerdekaan berekspresi, dan kemerdekaan pers, tanpa mengindahkan pedoman pemberitaan yang profesional, memenuhi fungsi, hak, dan kewajibannya sesuai UU No.40/1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik.
NBCIndonesia[dot]com dengan media turunannya, adalah salah satu contoh karakter “media siluman” yang kini menjamur dan menjadi laboratorium penyebar virus. Melakukan penularan dari tangan kita hingga masuk ke dalam kepala. Gadget yang setiap hari kita sentuh, pegang, dan disayang-sayang, nyatanya tidak steril dari kotoran yang disemburkan oleh pihak-pihak yang ingin memberaki pikiran kita dengan berita sampah.
Masyarakat ingin mendapatkan berita yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan, namun malah menjadi bingung dan limbung. Hingga tidak bisa disalahkan jika akhirnya banyak orang, terutama netizen yang sesat pikir, gamang pendirian, apatis, stres,.. ujung-ujungnya menjadi radikal.