Seni merupakan sesuatu yang indah yang memiliki keharuan, karena manusia adalah makhluk sempurna yang mempunyai perasaan dan dapat menikmati kekaguman, maka dapat dikatakan manusia dapatmerasakan indahnya seni. Jika dilihat dari pandangan umum, setiap gerak-gerik manusia dapat dikategorikan sebagai tingkah laku yang mempunyai makna seni. Seperti contoh yakni syarat menjadi seorang puteri Indonesia adalah “Beauty, brain and behaviour”. Jika kita mengambil makna dari salah satun kata yaitu “behaviour”, hal itu merupakan keindahan dan aturan penampilan yang akan menimbulkan sebuah kekaguman, contohnya cara berpakaian dan berjalan. Hampir setiap manusia mengekspresikan dirinya dengan seni, dari lapisan masyarakat primitif sampai ke yang modern. Seni juga dapat dikatakan sebagai bagian primer dari kehidupan manusia, tetapi terkadang keberadaan seni dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Jujur saja dulu pada saat saya masih duduk di bangku sekolah dasar, saya juga ditekankan hanya mendalami materi akademik, itu semua karena seni belum diketahui kebermaknaannya. Walau terkadang pelajaran seni masih ada, tetapi dimunculkan dalam waktu yang resesif dan tidak jarangpula ditiadakan. Padahal seseorang yang mahir dalam bidang akademik saja berarti orang tersebut tidak memaksimalkan fungsi otak secara sempurna,karena otak kita telah tercipta dari dua bagian yaitu otak kanan dan otak kiri, yang masing-masing fungsinya tentang keakademikan dan fungsi kebahasaan atau kesenian.
Akhir-akhir ini terdapat beberapa informasi yang menyatakan bahwa seni malah justru dapat menstimulus dan menjadikan kemampuan fungsi otak lebih sempurna, seperti contohnya bayi yang masih saat di kandungan sudah mulai diperdengarkan musik klasik. Hal ini dimaksudkan agar bayi dapat bergerak lebih aktif setelah mendengarkan musik, karena pada saat bayi mendengarkan musik tidak hanya satu organ saja yang bekerja tetapi perasaan dan otak juga ikut mencernanya. Hal tersebut juga erat kaitannya dengan mencipta karya seni, karya seni adalah hasil karya manusia yang melibatkan kerja dari hampir semua organ tubuh, yang memerlukan pikiran perasaan proses penggagasan dan hasil karya itu sendiri. Karena seni tidak hanya membutuhkan perasaan yang estetis, tetapi juga pikiran agar berkualitas. Jadi keindahan alam semesta ini bukanlah hasil karya seni manusia.
Keindahan alam semesta ini lebih dikategorikan dalam artian estetis, yaitu keindahan yang menimbulkan kekaguman. Rasa keindahan dan kekaguman dapat muncul ketika kita apresiatif terhadap hal-hal yang baru dan asli. Sedangkan dalam mencipta hal yang baru dan asli membutuhkan adanya sebuah kreativitas. Kretivitas adalah sesuatu hal yang baru asli dan belum pernah ada sebelumnya, jadi bukan plagiat atau tiruan. Setiap manusia dilahirkan sebagai anak yang memiliki potensi untuk berkreatif. Hanya saja terkadang terdapat beberapa faktor yang menghambat dan mendukung kreativitas itu. Kreativitas seseorang dapat digali sejalan dengan bertambahnya umur dan pengalaman hidup, kreativitas juga memiliki peranan penting dalam kehidupan, misalnya agar kita dapat lebih cepat menyesuaikan diri terhadap hal-hal yang baru. Jadi pembelajaran untuk anak sekolah dasar kiranya seperti saat kita menikmati sebuah karya seni, “Tak sadar tapi berkesan…..”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H