Mohon tunggu...
Zul acut
Zul acut Mohon Tunggu... -

Gurat Merah hampir Pekat, Namun tidak semua malam itu kelam..mari menunggu pagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Setelah Malam

18 Agustus 2014   04:26 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:17 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1408285466394518744

[caption id="attachment_338538" align="aligncenter" width="300" caption="ilustrasi/ blogspot.com"][/caption]


Semua bersimpuh keperaduan
kembali pada asa..
pada dengung hati..

sambil mengusap penat..
menghitung peluh tersisa..
berapa harikah masih ada waktu untuk berbakti ?
sebelum kematian pulang, menjemput kita
membawa kepada keabadian
dari persinggahan yang panjang dan beliku ini

Setelah malam..
sempatkan sejenak jiwa menghitung diri
sebab kita hanya hamba
yang tidak memiliki apa apa
hanya bersimpuh yang kita bisa
meminta dan meminta
jangan pernah lelah..
Dia Maha mendengar doa..

(Langit Senja )

17 Agustus 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun