Mohon tunggu...
Zul acut
Zul acut Mohon Tunggu... -

Gurat Merah hampir Pekat, Namun tidak semua malam itu kelam..mari menunggu pagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gelisah yang Tertahan

12 Agustus 2014   03:42 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:47 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14077644761172779089

[caption id="attachment_337673" align="aligncenter" width="300" caption="Ilustrasi/ republika.co.id"][/caption]

Entah....

Apa yg harus ku ungkapkan

Dadaku masih sesak dgn gelisah yang tertahan

Dan itu sangat wajar

-

Aku masih mengirimmu pesan angin

Meraba dalam pekat

Memupuk cita dalam  harap

.

Adakah sebuah hasil yang indah nantinya

Atau hanya mimpi

Oleh rasa yang mungkin tak ada

-

Yang jelas sangat wajar gelisah itu ada

Dan ini bukan sangka..

Tapi kekhawatiran yang memang semestinya

-

Rasa ini masih utuh

Tidak pudar sedikitpun

Walau nanti aku harus luruh

Keruh dan rapuh

Aku tetap setia

Ls.11/08/2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun