Susahnya generasi z membeli rumah
Cantika  (23), dibuat pusing tujuh keliling tiap kali Rania (54), ibunya, berkunjung ke kosan nya.
Mau tak mau, suka tidak suka, dirinya harus melakukan banyak hal sebelum orangtuanya itu datang, seperti beres-beres kosan, ijin ke tante kost, belum lagi harus bayar sewa perhari kalo ada yang nginep dari luar.
Karena jika tidak, seperti yang sudah-sudah, dirinya sering terkena semprot tante kost.
Jadi generasi sandwich
Melansir Kumparan.com (7/07/2022), tanggungan Generasi Z yang tidak jarang masuk ke dalam kategori sandwich generation. Biasanya, sandwich generation merupakan seseorang yang memiliki peran ganda untuk bertanggung jawab kepada keturunannya dan orang tuanya.
Nah sekarang makin ngerti kan, kenapa generasi Z itu masih susah membeli rumah.
Lebih banyak berobat mental dari pada nabung
Tuntutan untuk terus berinovasi serta cepatnya perubahan di masa kini inilah yang menyebabkan Generasi Z mengemban beribu ekspektasi ketika bekerja.
Akibatnya, mereka tidak jarang merasa stres karena beratnya pekerjaan yang dijalani. Hal inilah yang menyebabkan Generasi Z sangat sadar akan pentingnya kesehatan mental di tengah tuntutan pekerjaan.
Kesadaran yang tinggi tersebut menyebabkan Generasi Z tidak segan-segan untuk mengeluarkan uang demi menjaga kestabilan mentalnya, akhirnya malah boros untuk berobat bukan nabung beli rumah.