Mohon tunggu...
hussein sastranegara
hussein sastranegara Mohon Tunggu... -

second change

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tamu Agung yang Terlupakan

12 Juni 2018   23:37 Diperbarui: 12 Juni 2018   23:51 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hadirmu laksana induk yang dinanti..

Sorak sorai dipelosok negeri..

Entah kaya atau nestapa

Duka maupun bahagia..

Sibuk dengan ragam persiapan

Teruntuk tamu agung yang di muliakan...

Menjamu mu adalah sebuah keharusan

Bagi orang yang dahaga  akan kerinduan

Wahai bulan Ramadhon..

Sekarang ini kau hanya simbol..

Bukan lagi sebagai kewajiban...

Hanya segelintir orang yang merasakan

Dimana dia berasal..

Duhai bulan yang penuh berkah..

Kenapa aku lalai dalam beribadah..

Sedangkan kau pergi dengan mudah..

Sedikit pun hati tak gundah..

Wahai bulan seribu bulan...

tak ada penyesalan..

Tanpa ada tangisan...

Saat aku kau tinggalkan.

Duhai tamu agung..

Jangan kau adukan bahwa aku orang yang lalai..

Jangan kau adukan aku ini orang yang melupakan..

Jangan kau adukan agar aku dimasukan kedalam jahanam

Aku mohon...

Aku mohon dengan sangaat...

Jangan kau adukan,

Wahai Tamu agung..jangan...

Duhai Bulan yang agung..

Jangan kau tinggalkan aku tanpa ampunan..

Jangan kau berlalu tanpa meninggalkan rindu..

Walaupun ku t

ak yakin tahun esok kita bisa bertemu..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun