Sejumlah desa yang terletak di Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, mengalami kekeringan di awal September ini. Salah satunya adalah Desa Gogodalem.
Elvan Ardi selaku Ketua MRI Kabupaten Semarang, mengatakan, sejak akhir Agustus, warga dusun sudah sulit menemukan air. Kekeringan juga melanda Dusun Kedung Larang dan Desa Wiru.
"Jika kebutuhan air sedang mendesak dan tak tercukupi, para warga menjelajah alas (sawah) dan mandi di Sungai Tuntang. Di dusun-dusun tersebut ada Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), ketika kemarau kebutuhan air tak bisa tercukupi," ungkap Elvan.
Kemarau membuat sawah dan kebun warga menjadi kekeringan, jangankan untuk pertanian, air saja susah dicari untuk sekedar minum dan mandi. Sehingga warga terpaksa harus menghemat air.
Kemarau melanda di bulan juli - oktober, hal demikian ditegaskan oleh Kepala Dusun Kropoh, Desa Gogodalem, Kec Bringin, Pak Triyono mengakatan "Kalau kekeringan di dusun kami itu ada setiap tahun bulan juli - oktober pasti kering, sebelum adanya pengerjaan program, warga masih mengandalkan bantuan entah itu dari BPBD maupun dari ormas lainnya termasuk Aksi Cepat Tanggap (ACT)."
Kehadiran Water Tank ini didatangkan dari ACT, membawa air bersih yang bersumber dari mata air di Kabupaten Semarang. Saat pengangkutan air, beberapa kali Water Tank bolak-balik mengisi penuh air agar semua warga kebagian secara merata.
Pak Triyono mengucapkan terimakasih untuk sahabat dermawan yang telah membantu mengatasi kesulitan air di dusun kami, dengan hadirnya Water Tank diharapkan mampu mensuplai kebutuhan air bersih yang layak minum dan mandi selama beberapa hari kedepan.
"Mudah-mudahan ACT Kabupaten Semarang selalu eksis dan bersemangat lagi" tambah Pak Triyono.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H