Liverpool kembali melanjutkan tren positifnya di Premier League setelah berhasil mengalahkan Sunderland (26/11/2016) di kandang mereka. Gol Divock Origi di menit 74 dan gol pinalti James Milner di penghujung laga menghakhiri perlawanan “parkir bus” Sunderland. Hasil ini menjaga posisi mereka di papan atas klasemen sementara dengan raihan 30 poin, hanya tertinggal 1 poin dari Chelsea yang berada di puncak.
Meski menang, dalam laga tersebut Liverpool harus kehilangan pemain andalan mereka Phillipe Coutinho yang mengalami cedera cukup serius setelah berbenturan dengan gelandang The Black Cats, Didier Ndong. Coutinho ditandu keluar lapangan saat laga baru berjalan 34 menit. Jika melihat kondisi Coutinho saat ditandu keluar lapangan, banyak yang berspekulasi jika Coutinho akan absen cukup lama. Beberapa media mengabarkan jika Coutinho akan menepi selama 6 pekan. Jika hal ini benar terjadi bagaimana laju Liverpool tanpa si Little Magician?
Kerugian besar untuk Liverpool
The Kop jelas menjadi pihak yang paling dirugikan atas cederanya Coutinho karena sang pemain menjadi pemain kunci di pola permainan Liverpool. Berdasarkan statistik Squawka.com hingga pekan ke-13, tercatat hanya Coutinho, Clyne dan Henderson yang tidak pernah absen diturunkan oleh Jurgen Klopp. Pemuda asal brazil tersebut telah mencetak 5 gol dan 5 assist untuk the Reds di Premier League.
Di Liverpool, Coutinho menjadi pemain yang memiliki performance score terbaik diantara pemain lainnya, sedangkan di Premier League ia hanya kalah oleh Eden Hazard. Hal tersebut menunjukan peran vital Coutinho di Liverpool.
Bagai dua sisi mata uang, cedera Coutinho tidak selalu menjadi hal yang merugikan, setidaknya bagi calon lawan The Reds selama ditinggal Coutinho. Sebelum bursa transfer musim dingin dibuka, mereka dijawalkan akan berhadapan dengan Bournemouth, West Ham United, Middlesbrough, Everton, Stoke City dan Manchester City. Ya, Coutinho merupakan mimpi buruk bagi setiap pertahanan lawan. Dia bisa menggiring bola, mencetak gol dan menciptakan peluang dengan sama baik. Selain itu Coutinho juga bisa mencetak gol dari luar kotak pinalti ataupun tendangan bebas, hal ini yang membuat pergerakannya sulit ditebak. Dengan tidak adanya Coutinho di starting lineup untuk sementara, setidaknya mengurangi rasa was-was pemain bertahan calon lawan Liverpool.
Kesempatan Daniel Sturridge dan Divock Origi menjadi pilihan utama
Sebenarnya bukan hanya calon lawan Liverpool yang akan mendapatkan keuntungan saat Coutinho menepi, tetapi beberapa pemain Liverpool pun diuntungan saat Coutinho absen, sebut saja Daniel Sturridge dan Divock Origi. Kesempatan untuk mendapatkan kepercayaan Jurgen Klopp terbuka lebar bagi kedua pemain, bahkan Origi berhasil menjawab kepercayaan sang Gaffer dengan mencetak gol saat menggantikan Coutinho dalam laga melawan Sunderland.
Origi berhasil memecah kebuntuan The Anfield Gank saat berhadapan dengan pertahanan rapat Sunderland. Bukan tidak mungkin Origi akan mendapatkan kesempatan lebih besar dibandingkan Sturridge yang sejauh ini belum mencetak gol di Premier League. Akan tetapi dengan memainkan Sturridge ataupun Origi yang lebih bertipe sebagai Target Man harus memaksa Klopp meninggalkan formasi 4-3-3 favoritnya dan mengganti dengan 4-2-3-1.
Dengan banyaknya pemain yang bertipe versatile dan dapat mencetak gol dari semua lini, serta memiliki pelatih yang dapat membangun kekompakan tim, seharusnya Liverpool dan Kopites tidak perlu terlalu cemas dengan cederanya Coutinho. Karena jika kembali pada hakikatnya, sepak bola adalah permainan tim bukan individu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H