Mohon tunggu...
Putra Madura
Putra Madura Mohon Tunggu... Arsitek - Pegiat Medsos

Tulisan ini merupan proses untuk terus belajar dalam memenuhi standart karya dan layak untuk di baca, jika ada saran jangan segan-segan disampaikan sebagai langkah untuk menuju ke yang lebih baik. Terimkasih untuk para penikmat tulisan sederahana saya dan salam literasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membumikan Nilai Patriotisme dalam Keseharian

26 Juli 2017   20:39 Diperbarui: 26 Juli 2017   20:51 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: narazina.co

Indonesia merupakan Negara yang penuh dinamika dan akar sejarah yang penjang, bahkan di tengah gempuran arus pencaturan perpolitikan lintas Negara masih kokoh dan tak tergoyahkan, dengan memegang teguh ajaran luhur Pancasila bait ketiga "Persatuan Indonesia".

72 tahun merdeka per-17 Agustus nanti, masyarakat Indonesia harus  bersyukur terhadap para pahlawan bangsa yang dengan keterbatasan dalam segala aspek tidak mengurangi semangat patriotiknya untuk terus merebut tanah air dari cukong-cukong kolonial yang acap kali berperilaku tidak manusiawi terhadap masyarakat pribumi saat itu.

Namun semangat heroik bak founding father dan tokoh reformis bangsa Indonesia bagi generasi millenial saat ini perlu  dipertanyakan. Hal ini bukan karena sebuah asumsi tabu, melainkan melihat dari action yang dilakukan hanya mengedepankan hedonisme karena sudah terkontaminasi virus K-Pop dan westernisasi yang menurut hemat penulis kedodoran. Apakah ini warning dan tanda akan pudarnya nilai-nilai patriotisme bagi generasi millenial saat ini ? jika ia, apa yang  harus kita lakukan ? 

Patriotisme  Dalam Konteks Kontemporer

Begitu sederhananya interpretasi patriotisme jika menonton film bergenre action "Dunkirk"  yang  salah satu pemainnya  adalah Harry Styles vokalis One-Direction.  Mengapa tidak, pertama kali kita menonton film ini langsung disusuguhkan dengan sebuah nasib ratusan ribu prajurit Inggris dan Prancis diujung tanduk dengan pilihan bergerak atau mati, dua pilihan yang sangat sulit di tengah kondisi  terkepung, bahkan seolah tidak ada harapan untuk hidup. Namun itu semua bisa diatasi dengan sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan Negara sehingga bisa lolos dari gempuran rudal yang mematikan.

Sebuah new knowledge bagi kita dari film  bergenre action ini, bahwa tindakan patriotisme tidak seberat dalam benak kita, akan tetapi  bagaimana kita bisa bersikap menjadi seseorang yang sudi mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya dan berani bersuara dalam tindakan "kulil haqqo walaukana murron" itulah manifestasi hakiki  dari patriotisme dalam konteks kekinian.

Pengimplementasian Nilai Patriotisme  Dalam Kehidupan Berbhineka

Semboyan "Bhineka Tunggal Ika" secara leksikal sudah tertanam dengan baik dalam diri kita, namun belum tentu dalam konteks subtansi seutuhnya kita bisa menerapkan dengan baik dan benar dalam kehidupan keseharian, dengan melihat banyaknya fenomena disintegrasi dan merebaknya poksi-poksi  yang tidak sedikit membuat gaduh nasional  sehingga mengganggu kekondusifan dalam berbangsa dan bernegara.

Oleh sebab itu, izinkan penulis memberikan sedikit formula untuk mengurai masalah ini dengan cara (1) menggalakkan tenggang rasa, (2) menjunjung nilai toleransi sebagaimana dicontohkan oleh  para kaum muslimin terhadap kaum nasionalis dan non-muslim dengan menurunkan ego masing-masing dalam rumusan pancasila sebagai dasar Negara, dan (3) indonesia adalah satu, jadi tidak ada yang one men one show, sedikit menelik falsafah Bung Karno "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih  sulit karena melawan bangsamu sendiri", mari bersatu dan sinergi jaga NKRI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun