Mohon tunggu...
Achmad Muzaky
Achmad Muzaky Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa di Universitas Negeri Malang

Seorang penyuka Film dan Game, dan juga sejarah dan isu yang sedang hangat diperbincangkan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Revitalisasi dan Peremajaan Daya Tarik Wisata Kampung Heritage Kajoetangan Guna Menyongsong Era Normal Baru dan Menjadi Pusat Destinasi Wisata Sejarah di Kota Malang

12 Oktober 2022   13:21 Diperbarui: 12 Oktober 2022   13:23 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengabdian Masyarakat

     Kampoeng Heritage Kajoetangan merupakan kawasan bersejarah yang ada di Kota Malang. Kawasan yang termasuk dalam lingkup Kampoeng Heritage Kajoetangan yaitu RW 1, RW 9, dan RW 10 Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang, atau dengan batas barat yakni Jalan Arjuno, batas timur yakni Jalan Jenderal Basuki Rahmat, batas utara yakni Jalan Semeru, dan batas selatan yakni Jalan Kawi Bawah. Pada masa kolonial Belanda hingga tahun 1990-an,  Kampoeng Heritage Kajoetangan menjadi jalan pusat dan kompleks pertokoan elit di Kota Malang, seperti Gedung Societeit Concordia, Hotel Mabes, Toko Oen, Toko Emas Juwilier Tan, Toko Buku St.Nicolas, Toko Asia, dan sebagainya. Kini, bangunan-bangunan peninggalan Belanda tersebut banyak yang tetap dipertahankan bentuk aslinya, termasuk peninggalan yang berupa rumah dan bangunan-bangunan kuno di Kampoeng Heritage Kajoetangan. Salah satu bangunan yang masih kokoh berdiri hingga saat ini yaitu Toko Oen.

      Kawasan Kampoeng Heritage Kajoetangan terdapat cukup banyak bangunan-bangunan kuno terutama Bangunan peninggalan kolonial Belanda. Tidak hanya itu banyak juga bangunan yang tidak mengalami pemugaran secara penuh seperti Makam Mbah Honggo, Rumah Kebaya, Rumah Punden, Rumah Jamu, Rumah Mbah Ndut, Pasar Krempyeng, Rumah Jacoeb, Tangga 1000, dan beberapa rumah kuno lainnya.

     Dengan adanya beberapa bangunan-bangunan yang sarat akan sejarah dan bertema kuno atau vintage, membuat banyak masyarakat yang mengunjungi Kampoeng Heritage Kajoetangan untuk hanya sekedar foto. Akhirnya masyarakat berinisiatif untuk mengangkat bangunan-bangunan kuno tersebut yang dilengkapi dengan berbagai perkakas kuno dan spot-spot foto. Oleh karena itu masyarakat sepakat jika kampungnya akan menjadi kampung wisata bertema heritage yang dapat memberikan edukasi sejarah dengan mengangkat bangunan-bangunan kuno berarsitektur Belanda. Namun dengan adanya Pandemi Covid-19 menjadikan seluruh aspek kehidupan manusia menjadi kacau. Salah satu sektor yang terdampak pandemi Covid-19 yaitu sektor pariwisata. Dengan adanya masalah tersebut juga membuat permasalahan bagi sektor pariwisata Heritage Kajoetangan yang mana banyak bangunan-bangunan tersebut mengalami kerusakan di beberapa titik. Dan juga permasalahan utama dari mitra adalah kapabilitas mereka dalam melakukan peremajaan dan menjaga keaslian bangunan yang masih rendah, sehingga beberapa lokasi mengalami kerusakan.

dokpri
dokpri

 Gambar 1. Kerusakan atap dan dinding bangunan 1830 daya tarik utama Kampung heritage kajoetangan


      Proses revitalisasi di laksanakan dengan warga atau penduduk asli yang tergabung dalam Pokdarwis (mitra). Selain Pokdarwis, Kampoeng Heritage Kajoetangan dalam pengelolaannya juga tidak terlepas dari adanya keterlibatan masyarakat lokal. Oleh karena itu, target dalam pengabdian skema Kemitraan Masyarakat mencakup:

1. Peremajaan daya tarik utama yang mengalami penurunan kualitas karena faktor kerusakan.

2. Terlatihnya kelompok sadar wisata yang mampu untuk menjaga keaslian daya tarik wisata utama Kampoeng Heritage Kajoetangan Kota Malang.

dokpri
dokpri

Skema pelaksanaan pada kegiatan ini mencakup tahap pelaksanaan pendampingan, dan pemantauan kinerja dari mitra, yaitu kelompok sadar wisata Kajoetangan. Adapun tahapan kegiatan mencakup:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun