Mohon tunggu...
Acmad gilang Racmadani
Acmad gilang Racmadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

penyuka sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pemain Naturalisasi di Timnas dengan Pro dan Kontra yang Menyertainya

9 Januari 2024   13:06 Diperbarui: 9 Januari 2024   13:54 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Timnas Indonesia memasuki persiapan terakhir jelang Piala Asia 2023 dengan semangat tinggi dan tekad kuat. 

Meskipun awalnya dijadwalkan di China, perubahan tuan rumah ke Qatar tidak mempengaruhi semangat skuad Garuda untuk menunjukkan prestasi terbaiknya di ajang tersebut, yang berlangsung mulai 12 Januari hingga 10 Februari 2024.

Kompak dan satu suara, skuad Indonesia menegaskan bahwa perbandingan antara pemain lokal dan naturalisasi adalah hal yang tidak perlu. Mereka menyatukan tekad mereka untuk mempersembahkan yang terbaik demi lambang Garuda yang diemban di Piala Asia 2023.

Meskipun tergabung di Grup D bersama Jepang, Irak, dan Vietnam, pelatih Shin Tae-yong bersama 26 pemainnya siap menghadapi tantangan di lapangan. Polemik seputar perbedaan antara pemain lokal dan naturalisasi telah terjadi, tetapi tim nasional Indonesia berusaha menunjukkan kekompakan dan persatuan dalam skuad mereka.

Dalam sebuah pemusatan latihan di Turki, skuad Indonesia menyuarakan pesan bersama melalui unggahan foto kebersamaan. Mereka menegaskan bahwa, tidak peduli dari mana asal mereka, semua adalah satu keluarga dengan satu impian, yaitu memberikan yang terbaik untuk timnas dan rakyat Indonesia.
Pemain-pemain tersebut dengan bangga mengenakan jersey 'Merah Putih' sebagai kehormatan dan bukan sekadar kebanggaan. Mereka memahami bahwa sukses di lapangan adalah hasil dari kerja keras dan solidaritas, tanpa memandang asal-usul masing-masing pemain.

Sebagai bagian dari keluarga besar timnas Indonesia, mereka mengajak semua pendukung untuk bersama-sama merayakan setiap momen di Piala Asia 2024. Dalam semangat sportivitas dan kebanggaan nasional, skuad Garuda berharap dapat meraih prestasi gemilang dan membawa pulang kemenangan untuk bangsa Indonesia.

Polemik Pemain Naturalisasi di Tubuh Timnas,Dengan kehadiran pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia telah menjadi tonggak penting yang menghasilkan transformasi yang signifikan, terutama melalui proses naturalisasi tujuh pemain berbakat. Nama-nama seperti Jordi Amat, Justin Hubner, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Marc Klok, Ivar Jenner, dan Rafael Struick telah menjadi bagian integral dari skuad Garuda di bawah asuhan pelatih tersebut. Meskipun proses naturalisasi ini menghasilkan dampak positif, nyatanya, perjalanannya tidaklah mudah.

Arya Sinulingga, yang menjadi juru bicara dalam menjelaskan proses naturalisasi untuk pemain Timnas Indonesia, menyoroti kompleksitas tugas tersebut. Persiapan matang dari PSSI menjadi kunci, termasuk penyelidikan latar belakang pemain dengan detail yang ekstensif. Lebih dari itu, para pemain juga harus menjalani ujian wawancara dengan Badan Intelijen Negara (BIN), menandakan tingkat keseriusan dan selektifitas yang diterapkan dalam menerima pemain naturalisasi.

Meski Jordi Amat, Justin Hubner, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Marc Klok, Ivar Jenner, dan Rafael Struick telah resmi menjadi bagian dari Timnas Indonesia, PSSI masih terus berproses dalam naturalisasi pemain lainnya. Jay Idzes dan Nathan Tjoe-a-on menjadi fokus saat ini, sedangkan Thom Haye dan Maarten Paes merupakan proyeksi yang belum memiliki kepastian.

Keputusan penggunaan pemain naturalisasi dalam Timnas Indonesia memunculkan perdebatan di kalangan penggemar sepak bola Tanah Air. Ahli keamanan sepak bola Indonesia, Binder Singh, memberikan dukungannya terhadap proses naturalisasi dan menegaskan bahwa Timnas Indonesia tetap memperhatikan peran pemain lokal seperti Wahyu Presetyo. Dia mengajak semua pihak untuk tidak merasa khawatir, karena kehadiran pemain naturalisasi tidak otomatis membuat mereka menjadi pilihan utama pelatih.

Pandangan positif ini juga ditegaskan oleh Justinus Lhaksana, yang menekankan bahwa yang terpenting adalah semangat dan dedikasi pemain untuk membela Indonesia. Baginya, mendukung Timnas seharusnya didasarkan pada rasa bangga sebagai warga negara, tanpa memandang asal-usul atau latar belakang pemain. Pendekatan ini mencerminkan semangat kebersamaan dalam mendukung Timnas Indonesia.
Namun, Rully Nere, seorang legenda sepak bola Indonesia, memiliki pandangan berbeda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun