Saya awalnya tidak tertarik apalagi harus menanggapi perihal tersebarnya video hot (mirip) Ariel – Luna, namun tadi pagi teman saya cerita bahwa video tersebut menjadi trending topic teratas di twitter, ini berarti pembicaraan dunia (khususnya rakyat Indonesia), baik yang berada di Indonesia maupun di Luar Negeriterfokus kepada beredarnya video tersebut, dan itu mengalahkan topik-topik lainnya yang sedang hangat saat ini, seperti masalah Gaza, Penyerbuan prajurit Israel terhadap kapal Marvi Marmara dan kapal Rachel Corrie bahkan piala dunia sekalipun. Karena ketika berita tersebut menjadi trending topic teratas di twitter, maka bisa dipastikan seluruh pengguna twitter di dunia ingin melihat/mengklik mengapa berita semacam itu sampai menjadi trending topic teratas di twitter, sampai-sampai seorang Paris Hilton menanyakan, “Who is Ariel peterporn?”.
Perasaan sedih dan malu menjadi satu. Indonesia sebagai Negara dengan penduduk Islamnya terbesar di dunia ternyata pembicaraan masyarakatnya tidak lebih dari pembicaraan yang tidak bernilai/tidak bermutu. Belum lagi adanya pembelaan mengenai hak privasi orang untuk melakukan hal tersebut, sehingga seolah-olah kalaupun yang melakukannya memang betul-betul public figure tersebut, itu sah-sah saja, yang salah hanya orang yang menyebarkan video tersebut, padahal dengan jelas dalam Islam zina itu dilarang, sehingga ketika ada dua insan yang bukan suami – istri melakukan hubungan seksual maka merekapun harus dihukum.
Dalam sebuah pepatah dikatakan bahwa, “apa yang keluar dari mulut teko sesuai dengan isi teko tersebut”, jadikalau yang dibicarakan oleh masyarakat Indonesia sekarang ini terfokus hanya mengenai beredarnya video tersebut, maka dapat kita simpulkan sendiri bagaimana potret kualitasrakyat Indonesia sekarang ini?
Catatan ini bukan untuk menghukumi siapapun, karena saya memang bukan seorang hakim, saya hanya ingin mengajak semuanya agar topik-topik yang kita obrolkan/bicarakan adalah topik-topik yang baik dan bermanfaat bukan hanya untuk diri kita sendiri, tapi juga bermanfaat untuk orang lain, Negara dan agama, kalau tidak bisa, yah lebih baik diam, sesuai dengan sabda Rasulullah saw, “berkatalah baik atau diam”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H