Mohon tunggu...
Acik Mdy
Acik Mdy Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Love flower, love gardening. Love what you grow, and what you love will grow.\r\n\r\nhttp://acikmdy-garden.blogspot.com\r\nhttp://acikmdy-recipe.blogspot.com\r\nhttp://acikmdy-journey.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tetangga Kok Beri Angpao?

6 Februari 2014   12:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:06 1239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_320834" align="aligncenter" width="300" caption="Ini Angpao kami ditahun baru (Imlek 2014), satu pemberian tetangga, satu lagi dari perusahaan suami"][/caption]

Imlek telah lewat, namun ditempat dimana kami berdomisili (Bukit Batok- Singapura), masih ada toko-toko yang belum buka karena libur tahun baru. Dalam perayaan tahun baru cina, atau yang biasa kita sebut (orang Indonesia) sebagai Imlek, orang Singapura menyebutnya Lunar new year,  tidak akan lepas dari tradisi-tradisinya. Salah satu tradisi itu adalah tradisi memberi angpao. Pastinya untuk anak-anak senang kala Imlek datang, karena akan menerima banyak angpao. Tapi, kalau ternyata angpao itu menghampiri kami, yang notabene bukan anak-anak lagi, sudah menikah pula, lho kok bisa dapat angpao ya??

Tahun baru yang lalu (Lunar new year 2013), sebelumnya kami sudah pernah mendapatkan angpao, yang juga pernah saya tuliskan di sini di mana kala itu perusahaan tempat suami bekerja memberikan angpao pada setiap karyawannya, yang diberikan oleh pimpinan dari perusahaan tersebut, dan tidak lupa dengan menyertakan dua buah jeruk. Ditahun baru kali ini (31 januari 2014), sama seperti tahun sebelumnya, mendapatkan angpao dari perusahaan suami. Kalau dipikir-pikir, perusahaan tersebut bukanlah perusahaan cina, pimpinan juga bukan orang cina, apalagi yang punya bukan pula orang cina. Namun dalam setiap kesempatan tahun baru, demi menjaga, memelihara, serta menghormati tradisi yang ada, dimana kami semua bertempat tinggal (Singapura), yang sebagian besar beretnis cina,  perusahaan turut memberikan angpao.

[caption id="attachment_320841" align="aligncenter" width="300" caption="Angpao yang kami dapat dalam pernikahan tradisi cina"]

13916649251729300618
13916649251729300618
[/caption]

Beberapa hari sebelum Imlek tiba, kamipun mendapatkan angpao dihari pernikahan seorang kakak sepupu, kala pernikahan itu diadakan secara tradisi cina. Ya, sebagai saudara muda/ adik, dalam tradisi cina, pastinya akan mendapatkan angpao (entah sudah menikah atau belum), bukan memberikan angpao sekalipun itu adalah sebuah acara pernikahan, yang biasanya dalam perayaan pernikahan, kala kita datang keacara pernikahan, kitalah yang harus memberikan amplop. Namun, tidak dalam tradisi pernikahan cina yang belum lama kami hadiri.

Sehari sebelum tahun baru datang  (kamis 30 januari 2014), kami memberikan hantaran sederhana  untuk tetangga yang merayakan Imlek. Tujuannya hanya ingin berbagi kebahagiaan bersama mereka, menghormati mereka yang merayakan (Lunar New Year).  Tak lama setelah memberikan hantaran sederhana itu, tetangga kami muncul didepan pintu rumah, dengan membawa hantaran. Saya hanya berpikir, kenapa hantaran yang baru saja saya berikan dikembalikan, ada kah yang salah?? Tetanggapun menjelaskan, katanya kalau tahun baru biasa saling hantar-menghantarkan makanan, apalagi dengan saudara. Setelah saya terima dan tak lupa mengucapkan terimakasih, melihat isinya ternyata ada angpao didalam hantaran itu. Angpao?? Kenapa kami diberi angpao oleh tetangga??

[caption id="attachment_320843" align="aligncenter" width="300" caption="Angpao gambar kuda (tahun kuda-2014), dari kakak kami"]

13916650371732524530
13916650371732524530
[/caption]

Angpao, amplop yang biasa berwarna merah itu memiliki arti tersendiri.  Ang maksudnya merah, pao artinya bungkus, angpao, “bungkus berwarna merah”. Bila bertanya mengapa berwarna merah, mungkin tidak perlu untuk dipertanyakan lagi, karena merah sebagai lambang warna keberkahan, keberuntungan. Angpao sebagai simbol berbagi rejeki, juga mentransfer kesejahteraan. Orangtua memberikan angpao pada anaknya, artinya orang tua tersebut mentransfer kesejahteraan pada anaknya. Angpao diberikan perusahaan pada karyawannya, artinya perusahaan berbagi rejeki juga bermakna agar kehidupan karyawan ditahun mendatang sejahtera.  Lantas apa maksudnya angpao diberikan oleh tetangga pada kami?? Kami bukan saudaranya, tidak ada hubungan persaudaraan secara pertalian darah, mungkinkah angpao itu sebagai tanda pengganti dari hantaran yang kami berikan?? Mungkin iya, mungkin juga tidak...

[caption id="attachment_320846" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu hantaran tahun baru (Lunar New Year) dari tetangga kami"]

13916654501464741748
13916654501464741748
[/caption]

Saya sendiri sebenarnya kaget, heran, melihat hantaran dari tetangga yang didalamnya terdapat angpao. Saya pribadi merasa itu (angpao) sebagai pengganti atas apa yang kami berikan (hantaran Imlek). Padahal kami memberikan hantaran Imlek yang berupa kue serta jeruk, untuk ikut merasakan keceriaan lunar new year. Hantar-menghantarkan kue dan jeruk ini dimulai dari seorang tetangga kami yang lain, yang lebih dulu memberikan kue serta jeruk pada kami sebagai tanda perayaan lunar new year. Tapi yang sebelumnya tidak ada angpaonya, kenapa yang ini ada angpaonya??....Sebelum terlampau jauh berpikir negatif, sayapun bertanya pada kakak kami yang lebih paham tentang tradisi angpao. Menurut kakak kami, tradisi angpao itu intinya, yang lebih tua memberikan angpao pada yang lebih muda (entah itu sudah menikah maupun orang dewasa yang belum menikah). Kalau anak-anak, sudah pasti dapat angpao!  Tapi....yang memberi angpao harus orang yang sudah menikah, kalau belum menikah tidak boleh memberikan  angpao. Dari kesimpulan atas penjelasan dari kakak kami, dalam “kasus” kami, tetangga memberikan angpao,  kemungkinan besar karena kami lebih muda darinya, dianggap sebagai saudara dibawahnya (adik) meski tidak ada hubungan pertalian darah. Oleh karena itulah angpao diberikan pada kami, sebagai tradisi, yang tua memberikan angpao pada yang lebih muda.

Masih menurut kakak kami, besaran angpao yang diberikan ya sekedarnya saja, tidak harus memberikan pada jumlah tertentu yang terlihat jumlahnya banyak. Yang penting tradisi angpao terjaga, itu saja. Hal yang perlu diingat tidak boleh memberikan angpao yang menunjukkan angka empat, misal jumlah isi angpaonya $4 , $14 dsb...Untuk orang cina angka empat menyerupai kematian, yang berarti keburukan. Maka dari itu besaran angpao tidak boleh menunjukkan angka empat. Dan memang benar, angpao yang pernah kami terima tidak ada yang menunjukkan angka empat dan berjumlah genap, misal $8, $20 dsb... Mengapa berjumlah genap?? Karena jumlah angka ganjil  secara tradisional berhubungan dengan pemakaman.

Nah, sekarang sayapun menjadi lebih paham tentang tradisi angpao. Tak usah berpikir negatif dan risau kalau suatu saat ada orang lain yang tidak ada hubungan kekerabatan secara pertalian darah memberikan angpao. Karena itu artinya, kita dianggap sebagai saudara (saudara dibawah si pemberi angpao/ dianggap adik). Itulah tradisi angpao yang sebenarnya, yang tua memberikan angpao kepada yang lebih muda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun