Mohon tunggu...
Nurul Rasyidah
Nurul Rasyidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mendengarkan musik, ekstrovert di tengah orang orang introvert dan introvert di tengah orang orang ekstrovert

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Spiritualitas: Kunci Mengatasi Stress pada Pasien Diabetes, Studi di Puskesmas Dinoyo

16 Desember 2024   07:45 Diperbarui: 16 Desember 2024   07:43 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Diabetes bukan hanya soal gula darah, tapi juga kondisi mental. Salah satu tantangan terbesar bagi penderita diabetes adalah stres, yang tak jarang memperburuk penyakit ini. Sebuah penelitian menarik dari Zaqqi Ubaidillah dan rekan-rekan—Chairul Huda Al Husna, Winda Widya Ningrum, Henik Tri Rahayu, Faqih Ruhyanudin, Edi Purwanto, Titik Agustiyaningsih, serta Anis Ika Nur Rohmah—mengupas hubungan antara spiritualitas dan stres pada penderita diabetes.
Stres: Ancaman Serius bagi Penderita Diabetes
Stres menjadi masalah besar dalam kehidupan pasien diabetes. Tidak hanya menyerang mental, stres juga memengaruhi keseimbangan fisik, sosial, intelektual, bahkan spiritual. Ketika stres menyerang, tubuh pasien rentan terhadap ketidakseimbangan fisiologis, yang akhirnya memperburuk kondisi diabetes mereka.
Melihat dampak serius stres, penting untuk menemukan cara efektif dalam mengelola stres. Salah satu aspek yang menarik perhatian adalah peran spiritualitas, yang selama ini mungkin kurang diperhatikan dalam penanganan diabetes.


Studi di Puskesmas Dinoyo: Spiritualitas dan Stres
Penelitian dilakukan di Puskesmas Dinoyo, Malang, melibatkan 150 pasien diabetes yang dipilih melalui teknik accidental sampling. Tim menggunakan pendekatan korelasional untuk memahami hubungan antara spiritualitas dan tingkat stres. Dengan bantuan aplikasi G*Power, mereka menentukan ukuran sampel dan menggunakan dua kuesioner: Multidimensional Measure of Religiousness/Spirituality untuk menilai spiritualitas, serta Perceived Stress Scale-10untuk mengukur tingkat stres.
Hasil uji statistik menggunakan Spearman Rho menunjukkan bahwa spiritualitas berhubungan erat dengan tingkat stres pasien diabetes. Dengan nilai p-value sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05), kesimpulan ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat spiritualitas seseorang, semakin rendah tingkat stres yang dirasakan.


Mengapa Spiritualitas Penting?
Penelitian ini menemukan bahwa spiritualitas dapat menjadi benteng melawan tekanan mental. Melalui refleksi spiritual, ibadah, atau hubungan yang lebih erat dengan Tuhan, pasien diabetes menemukan cara untuk menenangkan diri. Ini membantu mereka menghadapi tekanan hidup, termasuk tantangan berat yang datang bersama penyakit kronis.
“Studi ini memberikan bukti kuat bahwa spiritualitas bukan hanya soal keyakinan, tapi juga bisa menjadi alat pengelolaan stres yang efektif,” ujar salah satu peneliti. “Pasien dengan tingkat spiritualitas tinggi cenderung merasa lebih damai dan mampu menghadapi tantangan dengan lebih baik.”


Peluang Baru dalam Penanganan Diabetes
Hasil penelitian ini membuka jalan bagi pendekatan holistik dalam perawatan diabetes. Puskesmas, rumah sakit, dan komunitas kesehatan dapat memasukkan elemen spiritual dalam program manajemen diabetes. Dengan demikian, pasien tidak hanya diberi obat untuk mengontrol gula darah, tetapi juga pendampingan spiritual untuk menjaga kesehatan mental mereka.


Kesimpulan
Penelitian ini menyampaikan pesan penting: mengelola stres pada pasien diabetes tidak cukup hanya dengan pendekatan medis. Dukungan spiritual yang kuat terbukti memberikan dampak positif, membantu pasien hidup lebih baik meski menghadapi penyakit kronis.
Sebagai langkah selanjutnya, integrasi aspek spiritual dalam sistem kesehatan perlu ditingkatkan, agar pasien diabetes memiliki kualitas hidup yang lebih baik, baik secara fisik maupun mental. Tim peneliti berharap hasil ini menjadi inspirasi bagi praktisi kesehatan untuk melihat pentingnya pendekatan yang lebih holistik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun