Desa Ganggantingan merupakan salah satu wilayah di Kec. Ngimbang, Kab. Lamongan yang memiliki potensi ternak yang tinggi, setiap dusun pada Desa Ganggantingan terdapat peternak aktif, para peternak umumnya rutin memberi pakan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari berupa hijauan, pakan hijauan biasanya berupa rumput alang-alang, rumput gajah, dan sebagainya, rumput hijauan diperoleh mereka dengan cara mengarit setiap hari. Permasalahan para peternak di Desa Ganggantingan adalah ketika memasuki musim kemarau, mereka mengalami kesulitan mencari pakan hijauan, permasalahan ini dapat mengganggu kelangsungan usaha ternak, oleh karena itu perlu adanya pelatihan pembuatan silase yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Dalam program ini, mahasiswa KKN BBK 5 UNAIR memberikan edukasi serta pelatihan membuat silase untuk pakan ternak di Desa Ganggantingan. Silase adalah pakan ternak yang dibuat melalui proses fermentasi bahan hijauan atau tanaman yang kaya akan karbohidrat seperti jagung, rumput, atau sorgum. Proses fermentasi ini berlangsung dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen) dan bertujuan untuk mengawetkan nutrisi hijauan sehingga bisa digunakan sebagai pakan hewan ternak, terutama selama musim kemarau hijauan segar tidak tersedia. Proses pembuatan silase melibatkan pemotongan bahan hijauan menjadi potongan kecil-kecil, kemudian memadatkannya dalam silo atau tempat penyimpanan yang kedap udara. Fermentasi berlangsung selama beberapa minggu, dimana bakteri asam laktat secara alami mengubah gula menjadi asam laktat, yang menurunkan Ph dan mengawetkan bahan tersebut. Silase yang dihasilkan biasanya memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan mudah dicerna oleh hewan ternak.
Pelaksanaan praktik teknologi fermentasi pembuatan silase diikuti oleh seluruh peserta sosialisasi, dilaksanakan pada hari Jumat, 24 Januari 2025 bertempat di Balai Desa Ganggantingan dengan mengarah pada kelompok petani dan peternak, serta perangkat desa sebagai peserta. Kegiatan sosialisasi berlangsung aktif serta antusiasme yang tinggi dari peserta selama pelaksanaan praktik. Metode yang diterapkan dibagi menjadi dua tahapan, yakni pemberian materi mengenai teknologi pengawetan pakan yang disertai dengan video tutorial, dan dilanjutkan dengan praktik atau demonstrasi langsung pembuatan silase yang diikuti oleh peserta yang hadir, selama kegiatan peserta dapat mengerti praktik pembuatan teknologi fermentasi silase yang dapat menjadi alternatif pakan bagi para peternak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI