Mohon tunggu...
Achyarul sapto Prabowo
Achyarul sapto Prabowo Mohon Tunggu... Penulis - mahasiswa di Universitas Airlangga

sedang menjalani masa studi D4 Manajemen Perkantoran Digital

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

3B, Cara untuk Mahasiswa Baru dalam Menjalani Kehidupan Kemahasiswaan

29 Agustus 2024   22:00 Diperbarui: 29 Agustus 2024   22:02 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Menjadi mahasiswa merupakan pilihan yang banyak digemari oleh remaja di seluruh dunia. Berbagai macam alasan seperti agar bisa meraih persaingan yang lebih tinggi di industri/kerja mendatang, ada pula yang murni mendafar untuk memperbanyak wawasan dan pengetahuan serta masih banyak lagi motif mereka. termasuk pula remaja di indonesia. Pada umumnya, setelah lulus dari jenjang pendidikan SLTA, kebanyakan para remaja di Indoensia akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sebagian ada yang berkuliah sambil bekerja dan sebagian yang lain ada yang hanya berfokus untuk kuliah. Umumnya, mereka akan berebut untuk bisa menjadi mahasiswa baru dengan mengikuti berbagai macam seleksi penerimaan. Tak jarang, beberapa calon mahasiswa mempersiapkannya dengan mengikuti bimbingan belajar hingga mereka rela merogoh dana yang tak sedikit hanya agar bisa tembus dalam seleksi akbar aau yang biasa kita kenal dengan SNBT dan beberpa seleksi penerimaan yang lain pula. Dari keseluruhan jumlah kelulusan tahunan pada tingkat pendidikan SLTA di indoensia, hanya sebanyak 1, 8 Juta dari total 3, 7 Juta jumlah kelulusan SLTA dan sisanya ada yang mengisi waktunyanya dengan bekerja dan ada pula yang mengisinya dengan ikut bimbingan belajar dengan tujuan agar bisa tembus di seleksi penerimaan pada tahun berikutnya. 

Mahasiswa di indonesia tersebar di berbagai tempat perkuliahan. Sebut saja Yogyakarta dengan 3 kampus terkenalnya, kota Surabaya dngan 5 kampus terkenalnya dan kota depok dengan kampus yang terkenal dengan bikun-nya, dan masih banyak lagi. Fakta yang menarik diantara banyaknya jumlah mereka yang berkuliah di kampus dengan jumlah warga lokal yang bisa menjadi bagian dari kampus cukup terkalahkan bila dibanding secara langsung dengan banyaknya jumlah mahasiswa pendatang. Beberapa terjadi di kampus dengan grade yang unggul seperti Universitas airlangga salah satu nya. Selain karena grade universitasnya, faktor letak geografis kampus atau universitas juga turut mempengarhui banyaknya minat pendaftar untuk bisa menjadi salah satu dari bagian kampus tersebut. Jumlah mahasiswa baru bisa saja berasal dari ujung wilayah mata angina indoensia. Maka tak heran, setiap awal tahun kalender pendidikan, banyak sekali rumah penyewaan yang bisa laku bahkan hingga ludas tak tersisa karena diserbu oleh para mahasiswa perantauan. Mereka biasanya akan memilih lokasi kost atau menyewa tempat tinggal sementara selama pendidikan di wilayah terdekat dengan kampus perkuliahan agar memudahkan mobilitas waktu mereka. Namun pada realitanya, bukan hanya itu saja yang perlu dipersiapkan sebelum menganal lebih, seperti teman saya. Kondisi atau lingkungan interaksi atar masyarakat pun harus tetap menjadi seusatu yang wajib hukumnya untuk diperhatikan agar kita semua bisa tetap bertahan di wilayahnya yang baru mereka. Dan Adaptasi lah yang menjadi kunci untuk menaklukan kecangungan antar sesama mahasiswa perantauan tersebut bahkan bissa pula untuk membangun relasi pertemanan kuliah yang baik. Para mahsiswa baru akaan saling bertemu dengan orang-orang baru sekaligus budaya yang mereka bawa di lingkungan yang juhga baru bagi mereka pula. Mahasiswa yang siap secara mental akan mengaggap pertemuan dengan orang-orang baru menambah semangatnya untuk berkenalan bahkan mejadi sahabat. Namun tak dapat dipungkiri, manusia pasti memiliki tingkat atau batasan social masing-masing. Ada pula yang memang suka dengan ketenangan dan nyaman dengan orang-orang lama yang menjadi kepercayaannya saja. Dan hal terpenting yang wajib mejadi buku saku bagi mahasiswa baru adalah moderasi.

Pada akhirnya, menerima budaya yang baru bukan berarti kita harus mengikutinya selalu dan meninggalkan apa yang telah kita tahu dan yakini sebelumnya. Memiliki teman baru bukan berarti pula seakan ia menjadi tuan baru yang selalu kamu iyakan permintaannya karena kamu khawatir bila kam tidak mengikutinya maka kamu akan kehilangan relasi pertemanan. Itu semua bertentangan dengan prinsip mahasiswa yang teguh dan penuh keyakinan dan sangat wajar bila terjadi di mahasiswa baru dengan masa perlaihan yang cuku labil dalam berkeputusan. Oleh karenya, inilah pentingnya pemahaman akan moderasi, yaitu suatu konsep dimana menerima budaya baru tanpa harus menghilagkan budaya baik lama yang telah dilketahui sebelumnya. Searah dengan pepatah yang menerangkan bahwasannya bangsa yan kuat adalah bangsa yang mampu beradaptasi, dan moderasi ini menjadi satu bagian penting dalam adaptasi. Para mahasiswa dengannya juga akan semakin menambah pemahaman akan beragamnya kebudayaan suku, bangsa di indoensia apabila bisa dan berani untuk enerapkan suatu konsep adaptasi dan moderasi tadi. Dua istilah ini seharusnya yang menjadi pegangan setiap mahasiswa baru agar bisa sukses di awal pada dunia perkuliahan mereka.

Memiliki teman yang berasal dari berbagai macam daerah dan kebudayaan tentu dapat menambah wawasan seorang mahasiswa apalagi untuk mereka yang merupakan domisili asli kampus. Sebagai tuan rumah seorang panitia atau kita sering menyebutnya dengan kating harus bisa memberikan penyambutan yang baik sesuai dengan yang diperlukan sebagai landasan yang kuat untuk paa[eserta baru. Singkatnya setiap mereka yang mau beradptasi harus mengiktui setiap langkah kedepannya. Tanamkan prinsip atau keyakinan bahwa setiap individu di dunia pasti selalu memiliki nilai postif yang dapat kita petik dan kita pelajari, dan nilai negatf yang kita tidak berhak untuk menjustifikasi nya kecuali menjadi bagian dari tim satuan tugas miliki kampus dan hanya tuhan yang maha kuasalah yang pasti mengetahuinya. Tugas kita sebagai seorang tetangga yang baik dan benar adalah untuk mensyukurinya.

Oleh karena itu, agar tetap bisa menjadi mahasiswa baru yang bisa berkeembang dan agar bisa menambah wawasan akan dunia perkuliahan dan kehidupan kampusnya serta relasi pertemanan yang akan semakin luas. Untuk itu kita bisa mewujudkan hanya dengan mengikuti 3B, B yang pertama bermakna untuk sebagai mahnusia kita harus bersyukur atas segala hal yang telah ada disekitar kita sebagai pemberian dari tuhan yang maha kuasa. Manusia yang selalu bersyukur dengan segala aktivitasnya maka tuhan yang maha kuasa pun akan menambah nikmat mereka untuk bisa menjadi yang lebih baik. Sedangkan b yang ke-2 ialah beradaptasi. Menjadi seorang mahasiswa harus pandai untuk berapadtasi. Cukup dengan mengajak perkenalan dan memahami prinsip bahwa jangan pernah mensia-siakan kesempatan yang belum tentu bisa datang kembali. Dan yang terkahir ialah bergumul. Dengan bergumul kita bisa menambah wawasan baru yang sangat banyak. Dan hal yang perlu kita tandai bersama adalah tidak akan ada orang lain siapapun itu yang betul-betul memperdukikan kondisi mu selain dirimu sendiiri dan sang pecipta langit dan bumi. Dunia bukan temat bagi mereka yang tidak mau belajar termasuk mereka yang tidak mau berkenalan dengan setiap anggota kelompok yang lain. Tentu pada setiapadanya kegiatan kelompok kita harus menentukan seprti apa diri kita ini ketika hendak akan memulai percakapan. dan yang pasti pula, angan menjadi FOMO

Pada akhirnya, selalu adaptasi lah yang akan menang, orang yang pandai beraptasi memiliki peluang kesuksesan yang lebih tinggi. Tetaplah menjadi dirimu sendiri, karena hanya kamu lah yang berhak atas dirimu sendiri. Dan itu semua telah terkemas dengan 3B dan moderasi menjadi nama seremonial dari program kita dan sebenarnya karena dengan memahami prinsip moderasi, kemungkinan besar mereka akan lebih cepat dalam mencapai garis akhir nanti.

Daftar Pustaka

https://www.researchgate.net/publication/368136754_Adaptasi_budaya_pada_mahasiswa_pendatang_di_kampus_Universitas_Padjadjaran_Bandung/fulltext/63dc64b0c97bd76a825c7e9c/Adaptasi-budaya-pada-mahasiswa-pendatang-di-kampus-Universitas-Padjadjaran-Bandung.pdf

https://unair.ac.id/tips-berkuliah-untuk-mahasiswa-baru-unair-yuk-simak/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun