Mohon tunggu...
Empty
Empty Mohon Tunggu... Atlet - Empty

empty

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tetangga (masih) Lebih Baik

21 April 2015   15:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:49 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada peribahasa tenar yang bunyi-nya seperti ini; Rumput Tetangga Lebih Hijau Daripada Rumput Sendiri, yang kurang lebih artinya adalah apa yang dimiliki orang lain biasanya akan terlihat lebih baik daripada dengan yang kita miliki. Tapi, yang mau dibahas sekarang bukan perkara rumput atau istri tetangga yang lebih oke dalam peribahasa, melainkan dalam makna yang sebenarnya. Dalam hal ini yang bakal gua bahas adalah perkara media hiburan untuk edukasi, kalau dipersempit lagi jadi Film kartun anak-anak yang mendidik dan yang jadi pembanding adalah negara tetangga kita yang ‘nyaris nggak pernah akur'; Malaysia.

Image : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/d/da/Upin_Ipin_4.JPG

Kemaren (dulu), gua sengaja searching youtube film kartun Upin & Ipin buat keponakan gua yang mau nginep dirumah. Awalnya gua cuma asal klik, trus download, sama sekali nggak tertarik untuk nonton film animasi garapan negara tetangga sebelah itu. Sampai akhirnya, iseng-iseng gua putar juga tuh film kartun. Dan ternyata, setelah satu sampai tiga episode gua tonton, film kartun Upin & Ipin ini bikin gua Shock! Kenapa? karena nggak cuma nampilin grafis yang ‘lumayan’, film Upin & Ipin ini juga (ternyata) banyak menyampaikan pesan edukatif yang selama ini (nyaris) nggak ada di acara hiburan di Indonesia. Jangankan ‘pesan edukatif’, tayangan khusus anak-anak buatan dalam negeri hampir mustahil bisa dijumpai disini, di Indonesia. Contoh film Upin & Ipin yang sempet gua tonton dan bikin gua shock!, judulnya ‘Bahaya Jerebu!’ atau dalam bahasa Indonesia: Bahaya Debu!, di episode ini dikisahkan kampungnya si Upin & Ipin terkena kepulan debu, dari sini tingkah si Upin & Ipin pun banyak mengajarkan tentang efek dan bahaya debu serta bagaimana menghadapi, mencegah dan menanggulangi-nya. Lalu dibawah ini, gua sadur dari Youtube, episode yang berjudul ‘Angkasawan’. Dan Episode inilah yang bikin gua lebih tercengang, lebih shock!, kaget bukan maen. Dalam episode ini, si Upin dan Ipin berlagak menjadi astronot sembari memberitahu kepada penonton tentang tata surya, nama-nama planet bahkan penjelasan tentang bagaimana proses terjadinya siang dan malam, tentu saja dengan gaya khas si Upin dan Ipin. Wadaw!! pas ngeliat gua berasa sedikit kagum dicampur malu. Katanya Indonesia negara yang kreatif dan penuh dengan ide yang brilian. Nyatanya, sampai sekarang gua masih menunggu acara atau media hiburan dengan format apapun yang berisi edukasi untuk anak-anak, ya seperti Upin & Ipin ini. Sejauh ini baru acara kayak ‘Laptop si Unyil’ dan serial animasi ‘Adit dan Sopo Jarwo’ yang bisa (sedikit banyak) menyampaikan edukasi kepada anak-anak, sisanya? kebanyakan anak-anak Indonesia lebih mahir menyanyi lagi ‘bapa man.. bapa mana.. dimana.. di jonggol.. wakwaw’ atau goyang dumang daripada tau akan nama-nama planet atau sistem tata surya kita. Terlihat sepele sih memang, tapi lambat laun pola pikir anak-anak di Indonesia (yang jadi korban media televisi) jadi terkurung didalam moda hiburan yang itu-itu saja dan tidak mendidik. Perlu banget ditambahin acara-acara kartun/hiburan model ‘Laptop si Unyil’ atau ‘Adit dan Sopo Jarwo’. Jadi, ya sejauh ini (dalam hal animasi yang mendidik), tetangga kita jelas rumputnya lebih hijau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun