Dengan demikian, hubungan suami dengan istri, anak dengan orang tua, atau hubungan antara kakak dan adik akan tetap terjaga keharmonisannya. Walaupun suami dan istri dari keluarga ini bekerja, peran mereka sebagai orang tua tetap terpenuhi dan tidak mengganggu perkembangan anak.Â
Keluarga dapat dikatakan sejahtera jika fungsi yang dimiliki oleh suatu keluarga dapat berfungsi secara optimal sehingga kebutuhan dasar dan coping pada sebuah keluarga dapat terakomodasi dengan baik sehingga keluarga mampu beradaptasi dengan tuntutan dan menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan (Dewi dan Ginanjar 2019).
Dengan demikian, keseimbangan antara peran dan tanggung jawab terhadap pekerjaan dan keluarga sangatlah penting. Pengambilan dua peran sebagai pekerja dan suami-istri di keluarga harus dijalani dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Untuk itu, pasangan suami-istri harus memiliki strategi-strategi dalam membagi waktu dan tanggung jawab tersebut. Beberapa strategi yang dilakukan seperti meluangkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga saat berada di rumah, menjaga kelancaran komunikasi keluarga, dan tetap menjaga perhatian pada setiap anggota keluarga. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H