Buang buang waktu dan tenaga
Masalah kertas ini bukan hanya di dunia pendidikan, saya rasa di banyak bidang juga masih stuck di era kertas dan manual. Padahal semua lebih efisien dan efektif dengan digital.
Lihat saja tumpukan berkas pelamar kerja, kenapa tidak dibuat digital saja? Bukti fisik kan bisa discan? Pada akhirnya kertas itu menjadi sampah, kasihan pelamar kerja yang menyisihkan uang untuk membeli amplop, mencetak foto dan administrasi yang dibutuhkan.
Ada lagi nih urusan birokrasi, yang harusnya bisa real-time langsung bisa diakses, tapi masih memilih untuk dengan cara manual, lewat A baru B baru C bagaikan paket belanja online shop yang transit di berbagai tempat. Padahal itu data bisa langsung dikirim satu detik saja seperti kita mengirim pesan lewat aplikasi.
Guyonannya sih gini: "katanya e-ktp, tapi masih fotokopi "
Mungkin sebagian oknum di Indonesia masih menganut prinsip "kalau ada yang susah, kenapa harus mudah?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H