Bapak Sukma, seorang pekerja tangguh, membagikan kisah inspiratifnya tentang perubahan arah hidup. Setelah bekerja di pabrik roti, beliau mengambil langkah berani keluar dari zona nyaman tersebut.Â
Tanpa menyerah pada keadaan, Bapak Sukma memilih untuk menjadi tukang siomay keliling. Bapak sukma bekerja menjadi tukang siomay keliling baru beberapa bulan
"Saya memutuskan untuk menjadi tukang siomay keliling karena saya percaya pada kekuatan usaha dan bersyukur atas peluang yang ada. Saya tidak ingin takdir menjadi alasan kegagalan," ujar Bapak Sukma.
Namun ada juga hambatan buat pak Sukma. Contohnya seperti, sepi atau ramenya pembeli dan uang setoran yang kurang.
Motivasi dari bapak Sukma yaitu berjuang keras dan tidak menyerah dalam menghadapi tantangan hidup.Â
Bapak Sukma juga membagikan pesan, "Berjuanglah dengan tekad kuat, tetap bersyukur, dan jangan biarkan takdir menjadi penghalang pencapaianmu. Setiap langkah kecil menuju perubahan adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan."
Tidak hanya itu, bapak sukma juga ingin menyemangati mahasiswa-mahasiswa lain agar tetap antusias belajar. Ia percaya bahwa semangat belajar, menjauhi kemalasan, dan tetap bersyukur adalah kunci sukses.Â
Pesan bapak Sukma kepada mahasiswa adalah agar selalu terbuka terhadap pelajaran baru, tidak pernah bosan belajar, dan selalu menjaga semangat serta rasa syukur dalam setiap langkah hidup.
Dari cerita diatas dapat kita lihat, bahwa Bapak Sukma masuk kedalam Segitiga Hierarki Abraham Maslow Pada tingkat Kebutuhan keamanan & keselamatan dimana keamanan ekonomi untuk kehidupannya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H