Menyendiri Itu Nikmat!

Setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengekspresikan perasaannya; entah itu sedih atau bahagia, suntuk atau sebaliknya. Musim liburan seperti sekarang ini banyak dimanfaatkan untuk berlibur ke sejumlah tempat wisata, hanya untuk mengurangi kepenatan--refreshing-- bersama keluarga, teman atau pacar. Tapi tidak sedikit pula mereka yang mengisi liburan dengan duduk manis di rumah, karena mungkin kurang begitu tertarik dengan tempat-tempat wisata terdekat, atau memang ia mempunyai cara tersendiri dalam merefresh dirinya.

Seperti saya, apakah ini normal atau tidak, hari libur lebih sering saya manfaatkan untuk berdiam diri (Ndekem, jawa) di rumah dengan menikmati romantisme kamar yang full music dan jaringan internet yang lumayan.  Terus terang saya lebih enjoy dengan kehidupan dunia maya yang penuh dengan kebebasan berekspresi tanpa perlu memandang siapa saya sebenarnya, karena orang-orang (dalam dunia nyata) sering lebih memandang background kita yang menurut saya itu dapat mengurangi kenyamanan dalam bersosialisai.

Kalaupun ingin pergi ke luar rumah, saya sudah cukup merasa puas hanya dengan bermotor ria menyusuri jalan walaupun tanpa tujuan, atau dengan menuju keramaian yang disitu tak ada orang yang mengenali saya.

Pernah suatu ketika saat masih di luar negeri (karena kebetulan saya termasuk orang yang beruntung bisa mengenyam pendidikan luar negeri dengan beasswa), tiap kali suntuk atau jenuh dengan segala aktifitas, saya sengaja menyusuri jalan perkotaan dengan pernak-pernik kanan kirinya, hanya dengan melihat sekeliling sampai merasa puas dan capek, dan tentunya dengan berjalan kaki, itu sudah membuat saya begitu puas..hehehe. Di satu sisi saya suka menyendiri, di sisi lain saya juga suka keramaian dengan catatan keramaian orang yang tidak mengenali saya.

Dan saya sadar, hal tersebutlah yang menghalangi saya untuk bisa bersosialisasi dengan orang sekitar.