Mohon tunggu...
Achmad Zulfikar
Achmad Zulfikar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Astronomi ITB 2017

Mahasiswa Astronomi ITB 2017. Menyukai sejarah, sepak bola, dan menulis. Ingin lebih tahu tentang saya? Follow instagram : achmzulfikar, nanti bisa kenalan sambil ngobrol-ngobrol.. hehe

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Makna "Albanian Eagle" dalam Selebrasi Shaqiri-Xhaka

23 Juni 2018   16:08 Diperbarui: 23 Juni 2018   17:50 3894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Letak Serbia dan Kosovo (ewallmaps.com)

Piala Dunia 2018 Rusia kembali menyajikan pertandongan seru. Kali ini terjadi ketika tim nasional Swiss bertemu dengan kesebelasan Serbia Jum'at 22 Juni 2018 pukul 20.00 waktu setempat atau Sabtu pukul 01.00 WIB. 

Swiss sendiri berhasil menumbangkan Serbia dengan skor 2-1 setelah tertinggal lebih dulu melalui gol cepat Alexander Mitrovic. Swiss mampu membalikkan keadaan melalui gol roket pemain Arsenal, Granit Xhaka, serta gol di penghujung laga oleh bintang Swiss lainnya, Xherdan Shaqiri. 

Namun pusat perhatian malam tadi bukanlah permainan menghibur kedua tim. Perhatian seluruh pecinta bola seakan tertuju pada selebrasi kontroversial kedua pemain Swiss, Xhaka dan Shaqiri. 

Mereka menyilangkan kedua tangan di dada sehingga seolah membentuk burung yang diduga sebagai 'Albanian Eagle' atau lebih familiar dikenal sebagai elang berkepala dua Albania yang menjadi simbol negara Albania. Lantas, apa yang menjadi kontroversi dibalik selebrasi 'Albanian Eagle' ini?

Jika menelisik ke belakang, Serbia dan Albania memang bukan tetangga yang bisa dibilang cukup akrab. Kedua negara pecahan Yugoslavia ini acapkali terlibat konflik, salah satunya adalah konflik Kosovo. Kosovo adalah negara yang berada di sebelah selatan serbia, namun berpenduduk mayoritas etnis Albania. 

Konflik Kosovo sendiri berawal pada tahun 1987 ketika salah satu petinggi partai komunis Serbia, Slobodan Milosevic mendatangi Kosovo yang saat itu masih merupakan bagian wilayah Yugoslavia. 

Milosevic sendiri datang dengan tujuan menghimpun nasionalisme rakyat Kosovo untuk mendukung Serbia. Rakyat Kosovo yang didominasi etnis Albania tentu saja geram dengan kedatangan Milosevic sehingga Milosevic seakan sudah tak mungkin bisa diterima rakyat Kosovo.

Akan tetapi, permasalahan mulai pecah ketika Serbia memisahkan diri dari Yugoslavia. Slobodan Milosevic yang sejak kedatangannya ia dibenci rakyat Kosovo justru terpilih menjadi presiden Serbia pada tahun 1997. 

Kosovo yang saat itu masih menjadi teritori Serbia mulai memberontak. Pasukan pembebasan Kosovo pun terbentuk. Hingga pada tahun 1998, pecahlah perang Kosovo antara pasukan pembebasan Kosovo dengan tentara Serbia. Perang ini menewaskan sekitar 8.500 penduduk Kosovo dan membuat banyak warganya harus mengungsi ke negara lain. 

Letak Serbia dan Kosovo (ewallmaps.com)
Letak Serbia dan Kosovo (ewallmaps.com)
Lantas, apa arti konflik tersebut bagi Xhaka dan Shaqiri? Setelah ditelisik, mereka berdua ternyata adalah keturunan Kosovo-Albania. Xhaka yang memegang paspor Swiss dan Kosovo lahir di Serbia serta memiliki orang tua berdarah Kosovo-Albania, sementara Shaqiri lahir di Gjilan, Kosovo dari orang tua keturunan Kosovo-Albania. Mereka berdua sejak kecil telah mengungsi menuju Swiss.

Saat ini mungkin Shaqiri dan Xhaka membela panji kebangsaan Swiss, namun hati mereka tetap tertuju pada tanah leluhur mereka, Kosovo-Albania. Hal ini ditunjukkan mereka dengan selebrasi 'Albanian Eagle' melawan negara yang telah memerangi tanah leluhur mereka, Serbia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun