Pemberian nama Kapal Perang Republik Indonesia yang sebenarnya sudah menjadi tradisi di TNI AL dan merupakan kewajaran serta hak suatu negara dalam tradisi militer, menjadi begitu heboh karena negara tetangga dengan simbol kepala singa, mempermasalahkannya. Sebuah peristiwa yang tentunya menimbulkan tanda tanya karena diluar kelaziman di pergaulan internasional dalam azas saling menghormati kedaulatan suatu negara. Sikap Singapura itu bagi bangsa kita dianggap sikap"reseh' dalam bertetangga.
Sebenarnya sikap "reseh" negara tetangga terhadap Negara kita Republik Indonesia bukan hanya dilakukan oleh Singapura. Akhir-akhir ini negara-negara tetangga kita seakan-akan atau terskenario untuk mencari masalah dengan Indonesia. Malaysia sudah jelas, mulai dari masalah patok perbatasan, TKI, persoalan nelayan dll. Australia so pasti banyak peristiwa yang membuat panas dingin hubungan Australia dengan Indonesia.Sudah Jelas dalam buku putih pertahanan Australia, Indonesia adalah musuh dari utara didepan mata yang setiap saat diasumsikan melakukan serbuan ke negara Kangguru itu. Penarikan Duta Besarpun sering dilakukan, pertanda hubungan dalam konteks hubungan interasional mencapai titik paling rendah sebelum memutuskan hubungan diplomatik. Yang terbaru dan sangat mengejutkan, Papua Nugini yang selama ini adem ayem, membuat masalah dengan Tentara Papua Nugini menenggelamkan kapal nelayan Indonesia dengan awak kapalnya yng sampai tulisan ini diupload belum diketahui nasibnya.
Kiranya sikap "reseh" negara tetangga terhadap Indonesia, bukan karena niat atau mau menantang kekuatan Indonesia tapi justru sebaliknya. "Reseh" adalah manefestasi dari rasa Galau dan was-was terhadap Indonesia. Kok bisa? mari kita tengok kondisi bangsa ini dalam perspektif Pertahanan/Militer.
Diakui atau tidak salah satu sisi keberhasilan pemerintah Yudhoyono adalah stabilitas ekonomi, baik pertumbuhan ekonomi, peningkatan penghasilan rata-rata penduduk, maupun ketahanan ekonomi dalam menghadapi krisis. Dampak dari stabilitas ekonomi ini adalah peningkatan pembangunan kekuatan militer atau pertahanan sebagai salah satu indikator negara kuat atau adidaya. Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam Rapat Pimpinan TNI menyatakan bahwa pada tahun 2014 taerget MEF/Minimum Essential Force, kekuatan minimum militer suatu negara, suatu tolok ukur untuk menilai kekuatan militer suatu negara adalah 40-42 persen, pada tahun 2013 MEF telah melampaui target 28,7 persen. Pada tahun 2014,TNI mendapatkan dana APBN sebesar 86 Trilyun Rupiah,alokasi 52 persen untuk BelanjaRutin diataranya belanja alusista, 48 persen untuk pembangunan.Dalam tahun 2012-2014 merupakan tahun yang paling banyak belanja alat utama sistem senjata/alusista TNI. Selain besarnya dana yang diterima, para pimpinan TNI, untuk mengurangi korupsi pada belanja alusista, mengubah sistem pengadaan alusista dengan menghapus sistem melalui fihak ketiga atau rekanan namun pembelian langsung ke pabriknya. Belanja alusista selain mampu menghilangkan Korupsi juga mampu meninkatkan kualitas dan kuantitas alusista.Belanja alusista juga tidak terpengaruh oleh gempa politik. Belanja alusista mulai dari negara rusia di eropa, korea,cina di asia sampai brasilia di Amerika Selatan, dan tentunya produk dalam negeri (Kementerian Pertahanan merupakan salah satu instansi pemerintah yang mendapatkan anugerah dari Wakil Presiden karena memakai produk dalam negeri). Alusista luar negeri dibeli dengan syarat transfer teknologi sehingga sekian tahun kedepan Industri Pertahanan dalam negeri sudah mampu memproduksi
Inilah beberapa alusista yang menjadi belanjaan TNI sampai tahun 2014:
TNI AU
·12 Pesawat coin Super Tucano(pesan 16 unit, 4 sudah datang)
·16 Jet tempur Golden Eagle (sudah datang semuanya Jan 2014)
·8 Jet tempur F16 setara blok 52 ( jumlah pesanan 30 F16 upgrade)
·5 Pesawat angkut sedang CN295 ( pesan 9 unit, 4 sudah diterima thn 2013)
·8 Pesawat angkut berat Hercules ( pesan 9 unit, 1 sudah diterima thn 2013)
·6 Helicopter Cougar
·6 UAV Heron
·4 Radar Thales
·1 Simulator Sukhoi
TNI AL
·37 Tank amfibi BMP3F ( sudah datang dan diserahkan resmi Jan 2014)
·25 Kendaraan amfibi LVTA1 dari Korsel (hibah batch 2)
·5 Tank amfibi jenis BTR-4( Pesanan sebanyak 55 unit)
·10 MLRS RM Grad
·11 Helikopter anti kapal selam Panther
·4Pesawat intai maritim CN235 MPA
·4Helicopter angkut Bell 412 Ep
·3Kapal perang light fregat “Bung Tomo Class”
·3Kapal perang jenis KCR (Kapal Cepat Rudal) 60 m
·2Kapal perang jenis KCR 40 m
·3Kapal perang jenis LST (Landing Ship Tank)
·2Kapal perang jenis BCM (Bantu Cair Minyak)
·3Kapal perang jenis patroli cepat
·1Kapal perang jenis latih layar
·2Kapal selam Kilo
·2Kapal hydrografi
pengadaan kapal siluman produk banyuwangi (maaf saya tidak punya data tentang kapal ini)
p
TNI AD
·103 MBT Leopard II
·50 Tank Marder
·38 Howitzer Digital Caesar Nexter
·36 MLRS Astross II Mk6
·900 Truk angkut pasukan
·800 Rantis
·80 Panser Anoa
·5 Battery Rudal Starstreak
·5 Battery Rudal Mistral
·180 Rudal Anti Tank Javelin
·150 Rudal Anti Tank Nlaw
·20 Helikopter Bell 412Ep (6 sudah diserahkan)
·16 Helikopter Fennec
·6 Helikopter Mi17
Yang sedang dibuat dan ditunggu
·3 kapal selam Changbogo di Korsel
·2 kapal perang jenis PKR di Belanda(opsi sampai 10 unit)
·8 Helicopter Apache
·1 kapal latih layar buatan Spanyol (pengganti Dewaruci)
Yang sedang dalam proses pengadaan
·16 jet tempur Sukhoi SU35
·6 kapal selam Kilo
·12 Helikopter Blackhawk Rencana pengadaan alusista
GAMEF 2 (2015 -2019)
·Pengadaan satelit militer
·Penerapan Kogabwilhan
·Pemenuhan alutsista 3 Divisi Marinir
·Pemenuhan alutsista 3 Divisi Kostrad
·Pengadaan sistem jaringan pertahanan udara strategis
·Pengadaan peluru kendali SAM jarak sedang
·Pengadaan peluru kendali SAM jarak pendek
·Pembelian 2-3 kapal perang jenis Destroyer
·Pembelian 5-6 kapal perang jenis Fregat
·Pengadaan 2 kapal perang jenis LPD atau LHD
·Lanjutan Proyek PKR 10514 dengan 4 opsi kapal perang
·Lanjutan Proyek KCR 60 m dengan opsi 6 kapal perang
·Lanjutan Proyek KCR 40 m dengan opsi 6 kapal perang
·Penyelesaian 3 kapal selam Changbogo
·Kedatangan 6 kapal selam Kilo
·Kedatangan 1 skuadron jet tempur Sukhoi SU35
·Penambahan 1 skuadron jet tempur (Gripen, Rafale, Typhoon)
·Produksi bersama peluru kendali anti kapal C705
·Pengembangan varian peluru kendali C705
·Pengembangan Roket Rhan jarak tembak 100 km
·Pembelian 7 pesawat CN295 batch 2
·Pembelian 3 pesawat AEW
·Pembelian 2 pesawai intai strategis
·Pembelian 200 MBT (Main Battle Tank)
·Produksi 100 Tank medium Pindad
·Pembelian MLRS Astross batch 2
·Pembelian 100 Panser Anoa Canon
·Pembelian 100 Tank amfibi BMP3F
"Men behind the gun" disamping senjata ada manusia yang berperan dalam militer. Kualitas Prajurit TNI dalam melaksanakan tugas yang dibebankan negara termasuk atau tergolong prajurit yang berkualitas, tangguh, tanggon serta trengginas dan memiliki daya juang dan keuletan yang tinggi. Berbagai perlombaan militer seperti menembak yang diukuti militer negara negara tangguh macam Amerika, China, Jepang dan negara negara Asean serta Australia, semenjak pertama kali ikut dari tahun 2007, TNI dalam hal ini TNI AD selalu menjadi juara umum. Uji nyali dan ketangguhan marinir dan Marine Amerika dalam latihan gabungan di Puslatpur Mar Jawa Timur, terbukti tentara Amerika kalah. Pasukan TNI merupakan prajurit perdamaian PBB/Keeping Force yang terbesar diantara tentara PBB. Kualitas yang dalam kategori baik dalam penugasan pasukan PBB, membuat TNI merupakan tentara yang dihormati dan disegani diberbagai penugasan PBB. Penghargaan dari PBB maupun pasukan dari negara lain, selalu TNI terima dalam setiap penugasan.Tidak ada satupun pengamat politik dan militer yang menyangka ketika Tentara disuruh menyingkir dalam tata kelola pemerintah dalam era reformasi dan tentara harus tunduk pada penguasa sipil, justru TNI semakin kuat,solid dan dicintai rakyat. TNI diprediksi tidak lama lagi bakal menjadi Macan Digdaya Asia dalam bidang militer dan pertahanan
m Kondisi stabilitas ekonomi, politik yang mendukung TNI untuk memperkuat kekuatan militernya, sudah tentu membuat galau sekaligus was-was negara tetangga. Bagaimanapun kekuatan militer adalah penyangga harga diri bangsa, penopang kedaulatan negara, dan senjata penekan dalam politik hubungan antar bangsa.Dan reaksi galau dan was-was adalah reseh, mencari perkara, dan nantinya akan menyeret negara lain, negara adidaya untuk ikut campur. Peraturan-peraturan yang dikeluarkan yang dianggap merugikan seperti UU Minerba, UU Korupsi. Merugikan karena kepentingan negara tertentu termasuk negara tetangga dalam menjalankan bisnisnya agak susah ditentang karena kekuatan TNI yang nyata menuju ke arah "Digdaya". Rupanya selain was-was adanya agresi juga galau karena dengan TNI yang kuat ,tidak berani menekan pemerintah dalam mengatur atau menghalangi peraturan-peraturan yang merugikan macam UU Minerba, yang jelas sangat merugikan negara lain.
m Mari kita dukung program kesejahteraan rakyat, pemberantasan korupsi dan penguatan TNI sebagai alat negara bidang militer yang kuat dan digdaya.
T
u