Mohon tunggu...
naussea achmad
naussea achmad Mohon Tunggu... -

Manusia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Islam Itu Lebih Liberal, Lebih Bebas

26 April 2014   22:58 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:09 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kamu mengira Islam itu adalah agama yang kurang liberal, agama yang selalu mambatasi pemikiran seseorang dalam berpolitik dan pemerintahan, maka kamu salah besar. Islam adalah agama yang liberal.

Islam tidak pernah sekalipun membatasi umatnya. Dalam hal politk dan pemerintahan, Islam tidak pernah menentukan umatnya untuk harus mengikuti partai politik yang mana. Kamu muslim, kamu bebas memilih partai politik yang baik menurut kamu. Kamu ingin memilih partai politik berideologi islam, kristen, liberal, sekuler, bahkan golongan putih sekalipun, Islam tidak melarang itu. Bebas.

Jika ada sebuah jaringan yang menuntut gagasan bahwa umat islam harus berfikir liberal, maka sepertinya mereka perlu merefleksikan pikirannya lagi tentang konsep Islam. Dan jika ada sebuah jaringan yang menafsirkan religio etik melalui konsepnya yang liberal, maka mereka perlu mengkaji literal teks Qur'an lebih dalam lagi.

Qur'an bukanlah ilmu, Qur'an adalah petunjuk, di dalamnya berisi enam ribu lebih petunjuk termasuk petunjuk berpolitik dan berpemerintahan. Kalian bebas untuk ingin mengikutinya atau tidak, Islam tidak pernah membatasinya. Semisal kamu di jalan mengendarai mobil dan membaca petunjuk "dilarang mendahului" lalu kamu masih tetap mendahului dan kamu celaka, itu adalah resiko, karena kamu yang memilih untuk tidak mengikuti petunjuknya.

Islam bahkan lebih liberal dari yang kau bayangkan. Jika ada suara adzan dan kamu ingin sholat tepat waktu, atau menunda atau tidak sama sekali, itu pilihanmu, kamu bebas memilih. Atau jika kotak amal masjid mendatangimu, dan  kamu ingin mengisinya dengan uang seribu atau sejuta atau tidak sama sekali, itu pilihan dan kamu bebas menentukan.

Kamu bebas menentukan, tetapi bukan berarti lepas dari resiko dan tanggung jawab. Seperti yang saya utarakan di atas mengenai aturan berkendara, kamu bebas mentaati atau melanggar aturan di jalan raya, tetapi bukan berarti kamu bisa lepas dari resiko dan tanggung jawab toh !!

Jika ada sekelompok muslim yang anti liberal, anti Amerika atau anti-anti lainnya, Islam tidak mau tahu hal itu, atau jika ada sekelompok muslim lainnya yang pro dengan liberal, pro dengan Amerika dan pro dengan hal lainnya, silahkan, Islam juga tidak peduli akan itu. Kenapa? karena islam itu lebih liberal dari konsep ideologi liberal itu sendiri. Semua umat Islam bebas menentukan jalan pemikirannya. Tapi tetap saja setiap pilihan selalu ada resiko yang ditanggungnya. Itu hukum. Repot yah! Iyah, jika tidak mau repot jangan jadi manusia, jadi batu saja sana.

Jika Gusdur berkata, orang baik tidak pernah ditanyakan agamanya, maka jangan juga ditanyakan agamanya jika ada seorang ulama yang berbuat buruk. Salahkan orangnya, salahkan pilihan dan pemikirannya. Jadi jangan mentang-mentang ada orang Islam lalu anti dengan pemikiran liberal, langsung kamu justifikasi bahwa Islam itu adalah agama yang konservatif.  Salahkan orangnya, salahkan pilihan dan pemikirannya, jangan bawa-bawa agamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun