Mohon tunggu...
Achmad Zaky Maulana
Achmad Zaky Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menemukan hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fintech, Akhir atau Inovasi bagi Bank Konvensional?

20 Oktober 2024   10:39 Diperbarui: 20 Oktober 2024   10:46 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

SEJARAH FINTECH

Fintech atau Financial Technology yang lebih dikenal dengan nama Teknologi Finansial menjadi dorongan kuat di dunia ekonomi dan keuangan. Fintech juga merubah kebiasaan konsumsi orang dan berdampak sosial bagi semua orang yang mengalaminya. Perkembangan tersebut juga memiliki tahapan yang cukup panjang untuk menjadi pengaruh baik bagi masyarakat atau bank konvensional.

  • Awal Perkembangan Fintech (1866 – 1967)

Pada awal abad ke-19 pembaruan teknologi pertama kali mempengaruhi ekonomi keuangan. Salah satu teknologinya adalah Telegram yang digunakan untuk transaksi keuangan antarnegara. Lalu selanjutnya muncul kartu kredit oleh Diners Club tahun 1950, yang digunakan untuk bertransaksi tanpa uang tunai.

  • Generasi Pertama Fintech (1967 – 2008)

Pada tahun 1967, ATM diperkenalkan di London tepatnya di bank Barclays. Saat itu ATM menawarkan kemudahan menarik uang tunai kapan saja dan dimana saja tanpa harus mencari waktu luang diluar jam kerja.

  • Pasca Krisis Keuangan Global (2008 – Sekarang)
    Karena krisis yang terjadi, banyak masyarakat yang mulai tidak percaya dengan sistem keuangan yang dijalankan oleh bank. Oleh karena itu, Fintech menciptakan banyak alternatif lain seperti:
    • Bitcoin pada tahun 2009 membuka jalan untuk crypto currency karena sebagai dasar salah satu komponen penting dalam fintech modern.
    • Peer to peer (P2P) lending dan crowdfunding yaitu kegiatan yang memungkinkan peminjaman uang atau pendanaan proyek tanpa perantara bank.
    • Mobile banking dan digital wallet seperti dana, paypal, m-banking memungkinkan pengguna melakukan transaksi dan semua kegiatan keuangan tanpa perantara dan hanya dengan digital.

DAMPAK FINTECH TERHADAP BANK KONVENSIONAL

Meskipun Fintech adalah perkembangan yang menguntungkan bagi masyarakat, namun hal ini sangat berdampak bagi bank-bank konvensional. Kemudahan yang diberikan Fintech menjadi ancaman besar yang dapat mengganggu kinerja dari bank konvensional. Dampak lain yang ditimbulkan dari adanya Fintech untuk bank konvensional adalah:

  • Kompetisi Layanan Keuangan

Layanan Fintech seperti peer to peer landing (P2P) atau digital wallet mengubah cara bertransaksi masyarakat. Hal ini terbukti dengan masyarakat yang lebih sering menggunakan aplikasi tersebut untuk bertransaksi atau mengirim uang tanpa datang ke bank. Hal ini membuat bank konvensional harus memikirkan cara yang lebih baik untuk bersaing dalam hal kecepatan transaksi dan kemudahan serta fleksibilitas pelayanan yang diberikan.

  • Efisiensi dan Inovasi Teknologi
    Dengan penggunaan AI, big data dan block chain memaksa bank konvensional untuk lebih inovasi dan mengubah cara transaksi yang diberikan agar dapat bersaing. Jika bank konvensional hanya terus mengandalkan transaksi di tempat, maka bank konvensional tidak akan bertahan bersaing dengan Fintech modern.

  • Risiko Keamanan dan Kepercayaan
    Fintech menawarkan keamanan yang lebih terpercaya dengan bantuan teknologi. Masyarakat lebih mempercayakan data pribadi dan uangnya dalam aplikasi yang menawarkan keamanan ganda dibanding di bank konvensional. Hal ini juga menjadi pengaruh dari masyarakat yang banyak tidak percaya dengan bank konvensional akibat krisis keuangan global sehingga beralih kepada aplikasi dengan teknologi yang lebih modern.

  • Biaya yang lebih sedikit
    Teknologi Fintech menawarkan biaya transaksi yang lebih rendah dibandingkan dengan bank konvensional. Seperti transaksi internasional atau dalam fintech disebut Transferwise (Wise) yaitu layanan transfer uang internasional dengan biaya yang lebih murah dibanding dengan bank konvensional. Hal ini membuat bank konvensional memerlukan peningkatan pada pelayanannya. Pelayanan yang menguntungkan masyarakat namun tetap menjadi keuntungan sendiri bagi bank.

APAKAH BANK KONVENSIONAL TETAP BISA BERTAHAN ATAU AKAN MENGHILANG?

Bank konvensional tetap memiliki peluang besar untuk bertahan, namun itu semua tergantung bagaimana mereka dapat beradaptasi dengan teknologi dan menyesuaikan dengan kebutuhan nasabahnya saat ini. Meskipun banyak dampak yang merugikan bagi bank konvensional, tetapi bank tetap dapat bertransformasi digital untuk menyesuaikan era digital dan kebutuhan nasabahnya. Ada banyak hal yang dapat membuat bank konvensional dapat tetap bertahan yaitu:

  • Kolaborasi dengan Fintech
    Bank Konvensional dapat berkolaborasi dengan Fintech seperti mengadopsi teknologi seperti digital wallets, mobile banking dan lain lain. Sehingga bank konvensional tetap dapat bertahan karena sudah menyesuaikan dengan kebutuhan nasabah.

  • Infrastruktur dan Layanan Pribadi
    Meskipun sudah menjadi era digital, masih banyak nasabah yang membutuhkan konsultasi untuk investasi atau hipotek dan pengelolaan kekayaan. Dengan datang ke tempat yang disediakan dan bertemu langsung dengan pegawai serta berkonsultasi tatap muka akan menambah kepercayaan bagi nasabah dan kenyamanan tersendiri dibanding melalui digital.

  • Kepercayaan dan Reputasi
    Meskipun Fintech sudah menawarkan keamanan ganda, tetapi masih banyak nasabah yang mempercayakan simpanan keuangannya di bank karena adanya regulasi yang melindungi dan keamanan serta kepercayaan karena memiliki sejarah yang panjang. Terutama bagi segmen yang lebih tua, mereka masih memilih menyimpan di bank dibanding melalui digital.

APAKAH BANK KONVENSIONAL TETAP AKAN MENGHILANG?

Meskipun tantangan yang dihadapi sangat besar bersaing dengan Fintech, tetapi dengan transformasi digital yang dilakukan maka bank akan tetap bertahan dan relevan. Jadi, jika bank ingin terus beroperasi maka bank konvensional harus menyesuaikan dengan kebutuhan nasabah baik pelayanan ataupun fitur yang mereka sediakan. Maka, berkolaborasi dengan Fintech adalah cara yang paling tepat untuk Bank dapat terus bertahan meskipun era digital terus memberikan ancaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun