Mohon tunggu...
Achmad Sunjayadi
Achmad Sunjayadi Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar, peneliti di Departemen Sejarah, Program Studi Belanda Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia

Penyuka sejarah, budaya, fotografi, ilmu-ilmu baru dan sesekali keluyuran secara iseng ke tempat-tempat yang unik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Potensi Laut Natuna Utara untuk Pariwisata Bahari di Indonesia

31 Mei 2024   21:46 Diperbarui: 31 Mei 2024   21:48 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pembangunan infrastruktur yang dapat mendukung kegiatan pariwisata di kawasan ini juga harus mempertimbangkan kondisi alam dan masyarakat. Dalam konteks pariwisata memang kenyamanan serta aksesibilitas menjadi faktor penting. Namun, sebaiknya jenis pariwisata yang dipilih adalah pariwisata minat khusus, bukan pariwisata massal sehingga wisatawan yang menjadi sasaran adalah wisatawan individu, bukan wisatawan dalam jumlah banyak. Oleh karena itu sarana infrastruktur yang diperlukan tidak harus mewah, seperti sarana di daerah tujuan wisata pada umumnya. Hal ini demi keberlangsungan dan pelestarian lingkungan laut dan pantai secara berkelanjutan. Demikian pula upaya melibatkan masyarakat lokal juga diperlukan untuk memberdayakan serta meningkatkan taraf hidup mereka.

Dalam mewujudkan semua ini, faktor menjaga keamanan maritim di Laut China Selatan merupakan faktor penting untuk menciptakan rasa aman dan mendukung kegiatan pariwisata bahari. Untuk mempertahankan kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia harus terus berupaya memperkuat diplomasi regional, memperkuat kemampuan pertahanan maritim dan membangun kerja sama dengan negara-negara tetangga serta mitra internasional. Selain itu, Indonesia juga harus mendukung upaya-upaya dialog multilateral, termasuk melalui forum-forum regional seperti ASEAN, demi mencapai penyelesaian damai atas sengketa-sengketa yang ada. Semoga.

Referensi 

'Arkeolog Coba Ungkap Leluhur Natuna', Kompas, 29 September 2018.

Kvri, Istvn dan Zimnyi, Krisztina. 2011. Safety and Security in the Age of Global Tourism (The changing role and conception of Safety and Security in Tourism). Budapest: Agroinform Publishing House.

Pizam, A. dan Mansfeld, Y., 2006.Tourism, Security and Safety: From Theory to Practice. Oxford: Elsevier Butterworth-Heinemann.

https://www.voaindonesia.com/a/negara-negara-sekita-laut-china-selatan-buka-pulau-pulau-kecil-untuk-pariwisata/3786597.html

https://www.kompas.id/baca/internasional/2023/09/25/berkembangnya-dunia-wisata-di-pulau-sengketa-laut-china-selatan

https://asia.nikkei.com/Politics/International-relations/South-China-Sea/Philippines-uses-tourism-to-advance-South-China-Sea-claims

https://www.antaranews.com/berita/3580608/beijing-ingatkan-filipina-terkait-rute-wisata-di-laut-china-selatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun