Mohon tunggu...
Achmad Sulfikar
Achmad Sulfikar Mohon Tunggu... pegawai negeri -

A Lecturer / Blogger / Husband / Father

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wah, Ternyata Pencipta Facebook Bukan Mark Zuckerberg!

22 Februari 2011   19:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:22 7426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda tentu tahu Facebook, kalau tidak berarti hari ini anda baru pertama kali online di dunia maya. Facebook telah menjadi sarana yang sangat efektif untuk berkomunikasi dan berbagi informasi dengan siapa saja, di belakang menyusul Twitter dan jejaring sosial lainnya. Namanya saja jejaring sosial, informasi yang demikian masif berseliweran di sana-sini dan dapat dikonsumsi oleh siapa saja dan kapan saja. Tidak heran banyak orang yang memanfaatkan sifat masifnya informasi di Facebook untuk tujuan tertentu, cerita tentang kampanye Obama yang menggunakan Facebook sebagai salah satu ujung tombak kampanyenya menjadi satu kisah klasik fenomena internet dan facebook.

[caption id="attachment_852" align="aligncenter" width="448" caption="Jamal Ibrahim, Ayah si Facebook"][/caption] Revolusi Mesir yang baru-baru terjadi sekali lagi membuktikan kekuatan jejaring sosial seperti facebook dan twitter sebagai kekuatan yang super dahsyat dalam menggerakkan “people power”. Ada satu kisah menarik tentang Facebook dan Revolusi Mesir yang saya kutip dari Al-Ahram. Adalah seorang warganegara Mesir, Jamal Ibrahim (20 tahun) yang memberikan nama kepada putrinya yang baru lahir FACEBOOK JAMAL IBRAHIM. Pemberian nama ini sebagai bentuk ekspresi kegembiraan atas terjadinya perubahan di Mesir sekaligus ungkapan terima kasih untuk Facebook. Keluarga Jamal Ibrahim, teman-teman dan para tetangga di wilayah Ibrahimiyah berkumpul di sekeliling sang bayi untuk mengekspresikan dukungan mereka akan kelanjutan revolusi yang dimulai di Facebook itu. Si Facebook mungil pun banyak mendapat hadiah dari pemuda-pemuda yang sangat gembira dengan pemberian namanya itu. Facebook dimanfaatkan oleh warga Mesir untuk berkoordinasi pada 25 Januari, hari pertama rangkaian demonstrasi yang berujung pada tumbangnya rezim Hosni Mobarak. Selain Facebook, Twitter, YouTube dan sejumlah situs lainnya juga turut ambil bagian dalam pemberontakan rakyat tersebut. Hmmm… coba anda bayangkan nama bayi Pak Jamal Ibrahim itu seandainya rakyat Mesir menggunakan Kartu Pos atau Telegram untuk mengkoordinasikan gerakannya, dan bukannya Facebook.. Oh iya ada gak Kompasianer yang bersedia menamai anaknya dengan KOMPASIANA? wkwkwkwkwk... Salam Facebook! Sulfikar.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun