Mohon tunggu...
Achmad Sulfikar
Achmad Sulfikar Mohon Tunggu... pegawai negeri -

A Lecturer / Blogger / Husband / Father

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mengikat Makna Update

22 Mei 2010   15:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:02 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengikat Makna Update, sebuah buku menarik yang sangat saya rekomendasikan bagi anda yang bukan saja suka menulis, tetapi juga yang ingin menulis tapi tidak tahu darimana harus memulai, atau baru berniat memasuki dunia tulis menulis. Satu hal yang sangat penting juga bagi anda yang malang melintang di dunia blogging. Karena 70 persen kegiatan kita dalam nge-blog adalah menulis, bukan tidur! :) - bagi blogger miskin postingan – hehehe…
Bagi saya, membaca buku Mengikat Makna Update ini memberikan banyak sekali inspirasi untuk menulis, membuka cakrawala berpikir saya tentang menemukan atau memancing hadirnya inspirasi, bukannya menunggu inspirasi.

Mengikat Makna
Apakah mengikat makna itu? Mengikat makna adalah suatu kegiatan mengumpulkan atau menuliskan makna (hal yang penting atau menarik) yang kita petik dari suatu bacaan atau pengalaman yang pernah atau sedang kita alami. Hernowo, sang pengarang buku secara cerdas menguraikan pentingnya melakukan review terhadap buku, majalah, atau bacaan apapun yang telah kita baca. Review tersebut dapat berupa kritik, pendapat pribadi, opini, atau bahkan menulis ulang dengan gaya bahasa yang kita sukai. Hal ini sangat penting untuk mengasah insting kita dalam menemukan bahan tulisan.

Dalam kegiatan mengikat makna ada 2 kegiatan yang tidak bisa dilepaskan satu sama lain yaitu; membaca dan menulis. Membaca memerlukan menulis, begitu juga sebaliknya menulis memerlukan membaca.
Membaca memerlukan menulis untuk mengikat makna yang kita petik dari bacaan tersebut, demikian juga menulis membutuhkan membaca sebagai bahan bakar tulisan kita nantinya. Secara luas kita dapat menerapkan metode-metode mengikat makna ini bukan hanya berkaitan dengan bacaan, tetapi menurut saya bisa juga untuk hal-hal kecil yang kita alami sehari-hari (blogger yang menuliskan pengalamannya sehari-hari telah memraktekkan ini). Jadi membaca yang di maksud di sini bukan hanya buku.
Buku ini sendiri sebenarnya merupakan pengembangan dari buku Hernowo terbitan tahun 2001 yang berjudul Mengikat Makna. Mengikat Makna Update lahir bertepatan dengan maraknya penggunaan teknologi Web 2.0 yang fenomenal yang, menurut Thomas L. Friedman, telah mengubah “dunia menjadi datar”. Berkat YouTube, MySpace, Flickr, dan terutama Facebook, masyarakat di seluruh dunia menjadi sangat mudah berinteraksi dan mengembangkan diri. Spirit kelahiran Mengikat Makna Update, salah satunya, memang diinspirasi oleh kemunculan teknologi Web 2.0.
Apakah metode dalam buku ini ribet atau berat? Jawabannya Tidak! :) bahkan buku ini mengajak kita untuk keluar dari pakem penulisan yang justru menghalangi kreatifitas orang dalam menulis. Hal ini secara khusus di jelaskan dalam bab tentang Membangun Ruang Privat di Dalam Pikiran Anda. Salah satu yang menarik dalam bab ini adalah pernyataan.

Anda tidak usah terlalu memikirkan masalah tata bahasa, ejaan ataupun struktur kalimat ketika menulis. Anda juga harus berusaha untuk membebaskan diri anda. Terserah kepada anda untuk menulis apa saja yang anda inginkan. Yang penting, anda merasa nyaman dan tekanan anda hilang ketika menulis.

Menarik bukan?

Judul : Mengikat Makna Update
Pengarang : Hernowo
Terbitan : KAIFA (Mizan Group)
Volume : xxxii + 216 halaman, 24 cm.

“Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.” Imam Ali RA.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun