Saat kita ingin melakukan pembelian mobil atau motor, tentunya sebelum memutuskan pembelian akan melakukan survei ke berbagai showroom. Ketika tiba di showroom kita akan bertemu dengan sales, sales akan menjelaskan keunggulan produk tersebut, selain itu akan dijelaskan untuk transaksi pembelian dapat menggunakan cash, credit, bahkan calon konsumen dipersilahkan untuk melakukan test drive.
Dari hasil test drive mobil atau motor akan menimbulkan kesan nyaman, dan dapat merasakan keunggulan dari produk tersebut. Contoh tersebut merupakan dari experiential sebagai pendekatan pemasaran. Pengalaman yang dirasakan oleh calon konsumen sangatlah dibutuhkan karena dampak tersebut dapat membantu proses pemasaran.
Experiential marketing merupakan sebuah pendekatan dalam memberikan informasi yang lebih dari sekedar informasi mengenai sebuah produk atau jasa. Tujuan dari experiential marketing adalah pengalaman nyata pelanggan terhadap produk atau jasa. Selain memberikan pengalaman calon konsumen dalam menggunakan produk atau jasa, experiential marketing dapat membangkitkan emosional dan perasaan calon konsumen.
Experiential bukanlah cara yang baru dalam pendekatan pemasaran, sebelum adanya teknologi yang canggih para pedagang di pasar tradisional menggunakan cara ini. Contohnya penjual buah mangga, para penjual mangga akan mempersilahkan calon konsumen untuk mencoba buah mangga yang ditawarkan oleh pedagang. Sebenarnya konsep tersebut sama saja dengan experiential marketing, hanya saja kemasan atau caranya berbeda dengan sekarang.
Experiential marketing juga efektif dalam mempengaruhi persepsi atas sebuah merek dan keputusan pembelian. Jadi pemasar dapat menentukan tujuan dalam pemasaran untuk brand awarness, brand perseption, brand equity, brand loyalty. Jadi perusahaan atau pemasar dapat menentukan arah atau tujuan dari perusahaan. Selain itu experiential marketing dapat memberikan dampak dalam aspek emosional dan rasional yang merupakan aspek yang biasanya dibidik oleh pemasar.
Jadi experiential marketing lebih dari sekedar memberikan kesempatan kepada calon konsumen dalam memperoleh pengalaman emosional dan rasional. Dengan menggunakan experiential marketing, para pemasar dituntut untuk menggunakan strategi yang tepat dalam membidik calon konsumen.Â
Strategi komunikasi seperti menggunakan internet, media, dapat menjadi cara yang relevan dalam menggunakan experiential marketing, karena dapat memberikan efek pada seluruh panca indra manusia, selian itu harus menghindari promosi yang bersifat berlebihan untuk menghindari kekecewaan calon konsumen.
Saat menghadapi kompetitor dengan menjual produk dan jasa yang sama, maka alternatif cara adalah dengan melakukan riset, merubah logo, dan kemasan, menciptakan produk-jasa yang unik serta menggunakan iklam secara berkala. Selain itu pemasar harus meningkatkan pelayanan terhadap calon konsumen/konsumen, seperti memberikan layanan purna jual.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H