Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Sketsa Warga Kapuas (8): Geliat Kehidupan di Sepanjang Sungai Kapuas

6 Mei 2012   08:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:38 2302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalimantan dikenal sebagai daratan penuh dengan sungai besar dan kecil. Transportasi air menjadi sarana utama masyarakat Kalimantan untuk terhubung dari satu tempat ke tempat lain. Bahkan untuk berkunjung ke tetangga dalam satu desa harus menyeberang sungai selebar hingga 500 m jauhnya memakai perahu.

[caption id="attachment_179552" align="aligncenter" width="448" caption="Perahu pengangkut penumpang dan barang di Sungai Kapuas (dok. pribadi-24/04/2012)"][/caption]

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan ekonomi daerah mulai menggeliat, transportasi sungai menurun perannya. Banyak warga mulai membuka lahan yang agak jauh dari sungai. Jalan-jalan di darat juga semakin massif dibangun untuk mempercepat mobilitas warga. Meski harus membuka lahan hutan dan lahan gambut serta menimbun rawa jaringan jalan semakin menurunkan peran sungai sebagai jalur tarnsportasi umum.

[caption id="attachment_179551" align="aligncenter" width="448" caption="Sungai Kapuas (bentuk melengkung) dan Anjir (bentuk lurus warna hitam) yang melintasi Kabupaten Kapuas Kalteng (Sumber Google Earth)"]

13362911691859573870
13362911691859573870
[/caption]

Meskipun jaringan jalan sudah semakin cepat perkembangannya, namun kkekhasan Kalimantan dengan aktifitas yang dominan di sungai tetap terlihat di Kabupaten Kapuas. Kapuas, merupakan kabupaten di daerah hilir Sungai Kapuas yang memiliki julukan sebagai Kota Air. Julukan ini benar adanya melihat sekeliling kota Kapuas dan kecamatan lain dikelilingi oleh sungai besar, sungai kecil, Anjir (saluran irigasi primer) dan Saka (alur sungai) serta Kanal. Anjir dibangun sejak zaman penjajahan Belanda menjadi penghubung antar sungai besar. Seperti misalnya Anjir Kalampan, yang membentuk saluran air yang besar dan panjang menghubungka Sungai Kapuas di Kapuas dan Sungai Kahayan.

[caption id="attachment_179554" align="aligncenter" width="448" caption="Kanal untuk saluran irigasi di Eks PLG Sejuta Ha di Mantangai (dok.pribadi-17/04/2012)"]

133629143120255070
133629143120255070
[/caption]

Banyaknya sungai dan saluran air terkait letak geografis Kapuas yang berada di hilir sungai dan dataran banjir serta secara biofisik memiliki daratan berawa yang sangat luas. Di Kapuas, budidaya padi rawa merupakan aktifitas pertanian yang sangat banyak dijumpai. Seperti budidaya padi, karet dan kelapa sawit  di rawa Gambut yang banyak dijumpai di Kecamatan.  Mantangai.  Demikian juga kayu Galam, yang hidup subur di genangan air, sangat mudah ditemui di kabupaten yang berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Selatan ini.

[caption id="attachment_179555" align="aligncenter" width="448" caption="Klotok Pengangkut kayu Galam (dok. pribadi-17/04/2012)"]

13362915072055193987
13362915072055193987
[/caption]

Saya mendapat kesempatan melihat sekelumit kehidupan warga Kapuas yang tinggal di pinggiran Sungai Kapuas, salah satu sungai terbesar di Kalimantan yang berhulu di Kalimantan Barat. Pengalaman sangat berkesan ketika saya naik Klotok (sampan kecil bermesin) menyusuri sungai Kapuas sejauh 80 km pulang pergi dari Mantangai Hilir Kecamatan Mantangai Kabupaten Kapuas.

[caption id="attachment_179561" align="aligncenter" width="448" caption="Pelabuhan Sungai Mantangai Kapuas (dok.pribadi-24/04/2012)"]

13362917841084833177
13362917841084833177
[/caption] [caption id="attachment_179564" align="aligncenter" width="448" caption="Klotok di Pelabuhan Mantangai (dok.pribadi-24/04/2012)"]
1336291834670754613
1336291834670754613
[/caption]

Di pinggiran sungai, aktifitas warga sama dengan masyarakat yang tinggal di darat. Ada rumah warga, MCK terapung, Toko Kebutuhan sehar-hari, kios BBM dan bengkel dan juga warung makan. Di pinggiran sungai Kapuas yang lebarnya mencapai 300 m lebih, saya juga menjumpai aktifitas warga lainnya seperti mandi, mencuci, merendam karet dan kayu dan mengangkut kayu.

[caption id="attachment_179565" align="aligncenter" width="448" caption="Warung dan Pengisian Bahan bakar Minyak di Mantangai Kapuas (dok.pribadi-24/04/2012)"]

1336291887548378051
1336291887548378051
[/caption] [caption id="attachment_179575" align="aligncenter" width="448" caption="Perkampungan di pinggiran Sungai Kapuas (dok. pribadi-24/04/2012)"]
1336292538304650937
1336292538304650937
[/caption] [caption id="attachment_179576" align="aligncenter" width="448" caption="Merendam karet di badan air Sungai Kapuas (dok. pribadi-27/04/2012)"]
13362925811020250202
13362925811020250202
[/caption]

Adakah alat transportasi air di Sungai Kapuas saat ini?  Tentu saja, sungai Kapuas masih ramai ditemukan alat transportasi air. Saya menyaksikan lalu lalangnya perahu penumpang dan barang, speed (perahu mesin cepat), klotok bermesin dan klotok atau perahu yang hanya didayung. Di Kabupaten Kapuas masih ada daerah yang tidak bisa dijangkau melalui jalur darat atau jalur darat mengalami kerusakan parah. Seperti Jalur Desa Pujon Ke Desa Tumbang Tukun di Kapuas Tengah, jalan satu-satunya harus melalui sungai Kapuas dengan menumpang speed.

[caption id="attachment_179567" align="aligncenter" width="448" caption="Klotok melintas di Sungai Kapuas (dok.pribadi-15/04/2012)"]

1336291967325470695
1336291967325470695
[/caption] [caption id="attachment_179569" align="aligncenter" width="448" caption="Speed yang melintas cepat di Sungai Kapuas (dok. pribadi-24/04/2012)"]
1336292111634896420
1336292111634896420
[/caption] [caption id="attachment_179577" align="aligncenter" width="448" caption="Kapal barang dan penumpang di Sungai Kapuas (Dok.pribadi-24/04/2012)"]
13362931221398375341
13362931221398375341
[/caption]

Sungai Kapuas selain menjadi sarana transportasi juga menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat. Saya menemukan orang menjaring dan memancing ikan saat melakukan perjalanan menyusuri Mentangai Hilir hingga ke Desa Katunjung Kecamatan Mantangai. Di Pinggir Pelabuhan KP3 di Kota Kuala Kapuas juga banyak dijumpai orang memancing sambil menikmati pemandangan. sungai. Ikan yang hidup di Sungai Kapuas diantaranya Ikan Haruwan, Papuyu, Sepat, Patin, Baung dan ikan lain.  Beberapa jenis udang juga hidup dan ditangkap di Sungai besar ini diantaranya adalah Udang Galah. Bahkan dulu banyak ditangkap ikan sejenis Arwana dari Sungai Kapuas dan kini sangat langka ditemukan.

[caption id="attachment_179570" align="aligncenter" width="448" caption="Pelabuhan KP3 tempat berlabuhnya kapal sungai yang menghubungkan warga ke berbagai desa di banyak kecamatan di Kapuas (dok. pribadi-15/04/2012)"]

1336292174646330423
1336292174646330423
[/caption] [caption id="attachment_179571" align="aligncenter" width="336" caption="Udang Galah yang dipancing dari Sungai Kapuas oleh seorang warga di Mantangai (dok.pribadi-24/04/2012)"]
1336292255652660352
1336292255652660352
[/caption]

Sayangnya, kondisi sungai Kapuas dan beberapa sungai lainnya di Kabupaten Kapuas mengalami tekanan lingkungan dari aktifitas masyarakat. Pendangkalan sungai sudah terjadi dimana-mana.  Pendangkalan disebabkan meningkatnya erosi di hulu sungai akibat riusaknya hutan. Kondisi sungai yang makin keruh dan tercemar sampah dan limbah mengandung merkuri juga sangat dirasakan oleh masyarakat Kapuas. Masuknya Merkuri ke perairan sungai di Kabupaten Kapuas membuat beberapa warga semakin berhati-hati saat membeli ikan di pasar.

[caption id="attachment_179572" align="aligncenter" width="448" caption="Air Sungai Kapuas yang keruh (dok. pribadi-24/04/2012)"]

1336292341910187958
1336292341910187958
[/caption] [caption id="attachment_179573" align="aligncenter" width="448" caption="Sampah di Sungai Kapuas (dok. pribadi-27-04/2012)"]
13362923881669746706
13362923881669746706
[/caption]

Kalimantan dengan budaya sungainya telah memberi sebuah sketsa kehidupan yang menarik. Sungai bukan bukan sekedar saluran besar untuk yang menampung curah hujan. Sungai telah melekat menjadi modal ekonomi, sosial dan budaya masyarakat Kalimantan. Dengan makin pesatnya pembagunan infrastrukstur jalan dan jembatan, sungai tetap menjadi tumpuan hidup warga Kalimantan khususnya di Kabupaten Kapuas Propinsi Kalimantan Tengah.

Semoga Sungai Kapuas, sebuah bentang alam yang menakjubkan kebanggan warga Kalimantan, tetap membuat masyarakat yang hidup di sepanjang alirannya semakin mengeliat dan merasakan manfaatnya sampai jangka panjang.

Salam Lestari Sungaiku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun