Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejuknya Semangat Menolong Sesama di Panasnya Kebakaran Kota di Kapuas

19 April 2012   03:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:26 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_175587" align="aligncenter" width="448" caption="Bersama satu tujuan, menyelamtkan suadara yang terkena musibah Kebakaran di Kuala Kapuas (dok. pribadi-18/04/2012)"][/caption]

Sungguh menakjubkan apa yang saya alami di Kuala Kapuas kemarin (18/04/2012). Pertama, saya bisa ikut terlibat bersama salah satu pasukan pemadam kebakaran terbaik di Kabupaten Kapuas Propinsi Kalimantan Tengah. Kedua, saya merasakan atmosfer kepedulian yang sangat kuat dari warga Kuala Kapuas yang bahu membahu menyelamatkan harta dan jiwa warga lain dari musibah kebakaran rumah. Ketiga, saya menyaksikan keindahan kebersamaan dari keberagaman latar belakang yang ada di warga Kapuas.

Sore sekitar pukul 17.00 WIB terjadi kebakaran rumah di Kota Kuala Kapuas. Saya kebetulan sedang di Kantor Manggala Agni (MA) Daerah Operasi II Kuala Kapuas di Jalan Patih Rumbi Kuala Kapuas. Meski MA adalah pasukan pengendali kebakaran hutan di wilayah Kapuas, mereka sangat diandalkan oleh warga membantu pemadaman kebakaran kota. Buktinya, dengan sangat gesit mereka langsung meluncur begitu ada kabar kebakaran di Jalan Seroja Kelurahan Selat Tengah Kecamatan Selat Kabupaten Kapuas sore itu. Dengan peralatan pompa air, beberapa selang sambung dan mobil pick up Hiline, mereka hanya butuh waku 5 menit untuk tiba ke lokasi dari markas mereka.

Di lokasi saya melihat api masih berkobar. Tim MA dengan cepat menyiapkan peralatan dari memasang selang, menyedot air di selokan dan menyemprot air. Mereka langsung bergabung dengan tim Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) lain yang sudah lebih dulu bekerja.

[caption id="attachment_175588" align="aligncenter" width="448" caption="Pasukan Manggala Agni dibantu warga menyiapkan peralatan pemadaman kebakaran (dok. pribadi-18/4/2012)"]

13348074711330384114
13348074711330384114
[/caption]

Warga sekitar juga bahu membahu membantu regu pemadam kebakaran memadamkan api. Ada juga warga yang menyiapkan minum untuk para pemadam kebakaran. Ada yang menyelamatkan harta. Beberapa orang membantu mengatur lalu lintas kendaraan tim pemadam agar tidak terhalang. Terlihat banyak BPK swadaya, seperti BPK Mawar, BPK Anggrek, BPK Al Abrar yang terlibat dengan peralatan mereka. Mereka tidak diberi imbalan sepeserpun. Pasukan MA pun bekerja tanpa ada honor dan imbalan apapun. Rasa kemanusiannlah yang mendorong mereka terjun mmbantu sesama.

[caption id="attachment_175589" align="aligncenter" width="448" caption="Baju boleh berbeda tapi tujuan sama, membantu mereka yang kesulitan (dok. pribadi-18/4/2012)"]

1334807531786717577
1334807531786717577
[/caption]

“Ada kepuasan batin saat saya menolong mereka, Pak. Bahkan tubuh saya menjadi kuat saat terjun memadamkan kebakaran.”

Ungkap Pak Toni, salah satu personel pasukan MA DAOPS II Kuala Kapuas. Meski bukan tugas utama mereka, tim MA selalu hadir dalam pemadaman kebakaran kota. Saya benar-benar takjub, karena di tempat lain, tidak sedikit aparat atau pegawai pemerintah yang mau bergerak menunuaikan tugas bila ada imbalan.

[caption id="attachment_175590" align="aligncenter" width="448" caption="Bahu membahu, saling membantu, melepaskan sekat perbedaan untuk membantu sesama (dok. pribadi-18/4/2012)"]

1334807605839404610
1334807605839404610
[/caption]

Lebih mengesankan lagi, warga Kapuas dengan berbagai latar belakang turun semua membantu warga yang rumahnya kebakaran. Baik warga yang beragama Islam, Kristen, Hindu dan agama lain berbaur demi kemanusiaan. Suku Jawa, Sunda, Banjar, Dayak dan Bali tumpah ruah dengan cepat membantu menyelamatkan saudara sebangsa se tanah air. Inilah keindahan Indonesia yang bisa dilihat di Kuala Kapuas.

[caption id="attachment_175591" align="aligncenter" width="448" caption="Beragam latar belakang warga larut jadi satu, menjadi penolong bagi sesama (dok. pribadi-18/4/2012)"]

13348076752019713777
13348076752019713777
[/caption]

Meski badan saya merasakan panasnya api kebakaran, namun hati saya sejuk melihat fenomena kebersamaan yang luar biasa ini. Kebersamaan dan keberagaman. Indah laksana pelangi di balik awan yang beragam bentuk.

[caption id="attachment_175592" align="aligncenter" width="448" caption="Rumah dan harta boleh musnah oleh panasnya api, namun hati tetap sejuk karena kebersamaan (dok.pribadi-18/4/2012)"]

13348077342076342912
13348077342076342912
[/caption]

Secara fitrah, berbuat baik adalah panggilan nurani setiap manusia. Ada kekuatan besar yang muncul saat energi berbuat baik itu dikeluarkan. Setelah tertunaikan, perbuatan baik itu mendatangkan kesejukan hati dan kepuasan batin. Tanpa peghargaan, tanpa pujian dan liputan. Apalagi hanya sekedar uang receh.

Salam kebersamaan!

*Catatan perjalanan ini semoga menjadi motivasi bagi Pasukan Manggala Agni dan warga Kapuas untuk tetap memelihara kebersamaan.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun