Mohon tunggu...
Achmad Siddik Thoha
Achmad Siddik Thoha Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Pegiat Sosial Kemanusiaan

Pengajar di USU Medan, Rimbawan, Peneliti Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana, Aktivis Relawan Indonesia untuk Kemanusiaan, Penulis Buku KETIKA POHON BERSUJUD, JEJAK-JEJAK KEMANUSIAAN SANG RELAWAN DAN MITIGASI BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM. Follow IG @achmadsiddikthoha, FB Achmad Siddik Thoha

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Saat Anak Membisikkan Kata Cinta di Telinga Kita

12 Juni 2012   08:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:04 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Aku sayang Abi...

Itulah kata-kata yang sering diucapkan oleh Aisyah, anak ke-4 saya. Dia mengatakan sambil memeluk saya dari belakang dengan erat. Sebuah momen yang selalu membuat saya terharu dan merinding. Terharu karena tiga kata itu selalu membuat saya berkaca dan tidak menyangka mendapat kata indah bak permata. Merinding karena ada beban besar yang saya pikul sebagai seorang Ayah agar membalas pengakuan anak dengan hal yang lebuh baik.  Rasa haru dan kulit yang merinding berbaur menjadi perasaan bahagia yang memuncak dalam hati saya.

Dari empat anak saya, Aisyah memang paling ekspresif mengungkapkan perasaannya. Meski usianya baru tiga tahun namun seringkali kejutan yang mengharukan selalu muncul dari dia. Sementara kakak-kakaknya tidak seekpresif dia.

Sikap ekspresif anak dalam mengungkapkan kasih sayang sangatlah berharga bagi orang tua. Meski cinta dan sayang tidak cukup dinilai dengan kata-kata, namun mengungkapkannya secara verbal sangatlah penting. Banyak orang tua menganggap anaknya tak mungkin tidak sayang padanya meski tak pernah diungkapkan dengan kata-kata.  Dengan mengungkapkan cinta secara verbal, orang tua akan mendapat sebuah wujud cinta yang lebih utuh dari anak.

Saya mendapat pelajaran penting dari ungkapan cinta Aisyah pada saya. Pertama, ungkapan jujur cinta dari Aisyah membuat saya semakin sadar akan kesalahan saya. Aisyah menegur saya agar memberikan perhatian dan kasih sayang yang lebih sebagai Ayah. Kedua, Aisyah mengingatkan agar saya juga melakukan hal yang sama yaitu tidak ragu dan malas mengungkapkan rasa cinta pada istri saya dan juga kakak-kakaknya. Ketiga, Aisyah telah memperkuat ikatan batin saya dengan keluarga terutama saat saya tidak sedang berkumpul bersama mereka. Kata-kata cinta dari Aisyah membentengi saya untuk selalu ingat dengan kemesraan di rumah.

Kini saya benar-benar tidak bersama mereka dalam waktu yang cukup lama. Bisikan Aisyah inilah yang membawa energi cinta pada keluarga kemanapun, kapanpun dan dimanapun saya berada.

Terima kasih Tuhan, telah membisikkan energi cinta lewat lisan mungil Aisyah di telinga hatiku.

*Kapuas, 12 Juni 2012 (Catatn Harian)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun