Seorang pengemis memencet bel sebuah rumah besar. Tak ama kemudian, mucullah dari pintu samping rumah sesosok wanita pembantu rumah tangga yang kemudian memberikan uang sekedarnya. Pengemis wanita tengah baya itu menerima uang sedekah dengan riang.
Baru beselang beberapa menit, bel rumah besar itu berbunyi lagi. Ini sudah bel yang ke-tujuh dan pemencetnya adalah pengemis. Kali ini seorang lelaki berbadan tegap dengan pakaian lusuh berdiri memelas di depan gerbang.
” Mau apa kamu, Pak. Badanmu gede begitu, masak mengemis. Nih, aku punya kerjaan. Mau kamu kerja?” Wanita pembantu rumah tangga rumah itu bersuara keras.
Aneh, pemuda berbadan besar itu langsung melesat pergi. Dia tidak mau merespon tawaran kerja. Dia hanya ingin menerima uang sedekah dan dia tidak mau bersusah payah mendapatkannya.
Peristiwa di atas adalah salah satu masalah sosial di negeri kita. Banyak orang yang sebenarnya mampu bekerja namun tidak mampu atau tidak mau bekerja. Disisi lain, orang yang sebenarnya sudah pada kondisi tak mampu bekerja banyak berkeliaran melakukan kerja sehingga menimbukan rasa iba.
Masalah sosial berawal dari masalah kehidupan. Orang memiliki masalah kehidupan disebabkan tidak berjalannya fungsi-fungsi kehidupan sebagaimana mestinya. Orang bisa hidup wajar bila ia bisa makan, minum, bernafas dan beraktifitas. Bentuk aktifitas utama manusia yang dianggap wajar adalah mencari nafkah untuk diri dan keluarganya.
Beberapa penyebab masalah sosial secara umum ada empat. Pertama, tidak memiliki pekerjaan. Bila seorang tidak memiliki pekerjaan atau menganggur maka masalah kehidupan akan menghinggapi dirinya. Orang yang tidak bekerja akan merasa dirinya tidak mampu berbuat apa-apa. Ia juga merasa menjadi beban sehingga tidak mampu eksis di masyarakat.
Kedua, seorang bekerja namun pekerjaannya tidak mampu mencukupi diri dan keluarganya. Orang tersebut tidak mampu bekerja produktif sehingga hasil yang diperolehnya relatif tetap sementara kebutuhan hidupnya makin meningkat.
Ketiga, orang yang secara pemahaman dan moral tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Golongan ini seolah-olah tidak memiliki masalah kehidupan karena merasa berkecukupan secara materi dan sebagian eksis di masyarakat. Golongan ini sering tidak sadar bahwa dirinya memiliki masalah kehidupan karena sikap dan perilakunya yang merugikan lingkungannya.
Keempat, seorang yang secara fisik dan psikis mengalami keterbatasan permanen. Orang cacat permanen, orang terganggu jiwanya dan orang jompo masuk dalam kategori ini. Mereka adalah golongan yang merasa menjadi beban bagi orang lain. Bila tidak ada yang mengurusnya, mereka akan menjadi masalah sosial.
Banyak sebab orang mengalami masalah kehidupan. Bila kita bisa memahami penyebab masalah, maka kita bisa menentukan solusi yang tepat. Orang yang tidak mampu bekerja, tidak mampu bekerja produktif bukan disebabkan ketidakmampuannya. Seringkali mereka tidak memiliki cukup pengetahuan bagaimana cara mencari kerja dan bekerja secara produktif. Akses informasi yang terbatas karena tingkat pendidikan dan kelangkaan informasi menjadikan mereka akhirnya mereka menggantungkan hidup menjadi beban orang lain atau bekerja tapi tiak produktif.