[caption id="attachment_160523" align="aligncenter" width="604" caption="Bang Sihotang dan Sekar (dok. pribadi)"][/caption]
Aku bingung karena hari ini harus segera berangkat ke kampus, sementara motor plat BK-ku pecah ban dalam dan robek ban luarnya. Kuarahkan motorku ke bengkel tambal ban langgananku.
Abang tukang tambal ban langgananku bernama Sihotang, asal Sumatera Utara ini dengan cepat menemukan ban bekas yang dimaksud. Tanpa basa-basi dia memasang ban dengan cekatan. Kurang dari sepuluh menit, motorku sudah normal kembali.
"Berapa Bang?" Aku menanyakan harga ban dalam baru dan ban luar bekas pada Bang Sihotang usai memperbaiki ban motorku.
”Terserah kau saja, berapa kau punya.”
Kubuka dompetku.
”Masya Allah, hanya ada dua puluh ribu, cukup nggak ya?” bisikku
Kusodorkan uang dua puluh ribu, sambil cengengesan memelas.
”Maaf ya , Bang. Aku cuma punya segini.”
“Oke, Bang, tak masalah. Kau ini, macam orang jauh saja.” Bang sihotang menepuk pundakku dengan penuh keakraban.
Ya, Bang Sihotang, begitu aku memanggil tukang tambal ban di daeah Warung Borong Ciampea Kabupaten Bogor. Atas kemurahan hatinya, aku bisa masuk kuliah yang sangat menentukan hari.